JOMBANG, KabarJombang.com – Chlamydia merupakan penyakit menular seksual (PMS) umum yang disebabkan oleh bakteri yang disebut chlamydia trachomatis (C. trachomatis). Orang yang terinfeksi bakteri ini dapat menyebarkannya kepada orang lain melalui hubungan seksual.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menerima hampir 2 juta kasus chlamydia pada 2019 lalu. Jumlah infeksi kemungkinan lebih tinggi lagi karena kemungkinan banyak kasus lainnya yang tidak dilaporkan.
Sebagian besar kasus klamidia tidak menunjukkan gejala, yang berarti tidak ada tanda atau gejala infeksi. Meski demikian, pada sebagian kasus gejala muncul dalam 1-3 minggu setelah terjadi kontak seksual.
Mengutip Web MD, gejala klamidia pada wanita bisa termasuk:
- Keputihan abnormal yang mungkin memiliki bau
- Perdarahan antar periode
- Periode yang menyakitkan
- Sakit perut disertai demam
- Nyeri saat berhubungan seks
- Gatal atau terbakar di dalam atau di sekitar vagina
- Nyeri saat buang air kecil
Sementara itu, pada pria gejalanya bisa meliputi:
- Cairan bening atau keruh dalam jumlah kecil dari ujung penis Anda
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Terbakar dan gatal di sekitar alat kelamin
Mengutip Cleveland Clinic, chlamydia dapat dibersihkan dengan antibiotik seperti azitromisin dan doksisklin dalam waktu sekitar satu atau dua minggu. Jangan berhenti minum obat hanya karena gejala membaik. Tanyakan kepada dokter tentang tindak lanjut apa yang diperlukan untuk memastikan infeksi hilang setelah selesai minum obat.
Selain itu, hindari aktivitas seksual yang dapat menyebabkan infeksi penyakit menular seksual terulang. Antibiotik memang dapat menghilangkan infeksi, tetapi tidak dapat memulihkan kerusakan yang disebabkan oleh bakteri pada tubuh sebelum perawatan.
Penting untuk melakukan skrining chlamydia secara rutin, menemui dokter ketika merasakan tanda gejala pertama, dan segera dapatkan perawatan jika terinfeksi.