Derita Bayi Hidrosefalus di Gondang Manis Bandar, Butuh Bantuan

Kondisi Bella Nur Azizah (14 bulan) penderita sakit Hidrosefalus, saat ditunggui ibunya, (Foto: Anggraini).
  • Whatsapp

BANDARKEDUNGMULYO, KabarJombang.com- Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak.

Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Baca Juga

Nasib memilukan ini dialami seorang bayi bernama Bella Nur Azizah. Bayi berusia 14 bulan ini anak ketiga dari pasangan Udik (37) dan Zeni (33) asal Dusun Gondanglegi, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang.

Diketahui penyakit hidrosefalus menyerang bayi Bella Nur Azizah ini, sejak usia 2,5 bulan. Hingga saat ini, Bella masih menderita penyakit yang menyebabkan kepalanya membesar tersebut.

Zeni mengatakan, awal mula Bella tervonis penyakit Hidrosefalus saat usianya sekitar 36 hari atau selapan. Diketahui badannya panas dan menangis. Saat usia Bella semakin bertambah, kepalanya juga bertambah besar.

“Penyebabnya, katanya karena kebanyakan cairan dan cairannya itu menyerangnya ke kepala. Ini sudah dioperasi di RSUD Jombang, terus sama Dinas Sosial juga sudah diurus KIS nya dan saya bawa ke RSUD Jombang dan dioperasi,” ujar Zeni lirih kepada KabarJombang.com, Jumat (6/11/2020).

Saat KabarJombang.com mendatangi Bella, dia sedang terbaring lemas di kasur dengan beralasan lantai tak berkramik di ruang tamu rumah kecil milik neneknya. Terlihat beberapa keluarga dan tetangga ikut serta memberikan semangat juga menemani Zeni dalam merawat Bella.

“Kita juga berharap tempat tidur Bella bisa nyenyak dan nyaman. Memang sengaja kami tidurkan di ruang tamu karena kalau di dalam fentilasinya kurang, kasihan anaknya,” kata  Zeni, seraya meraik nafas panjang.

Saat itu tak bisa diketahui apakah Bella sedang melihat atau tidur karena bola matanya terlihat putih. Dikatakan Zeni memang keadaannya seperti itu. Bahkan makanpun Bella harus melewati selang di hidungnya.

“Kemarin makannya ndak lewat selang bisa, tetapi takut anaknya keselek kan kasihan. Jadi sekarang makannya dikasih susu dan lewat selang permanen. Demikian ini setelah dari ruang ICU RSUD Jombang tanggal 10 Oktober 2020 kemarin. Untuk kontrolnya setiap satu bulan sekali ke bedah saraf. Dan hari Selasa ini mau dirujuk ke RS dr Sutomo Surabaya,” ujarnya lirih dengan mata yang berkaca-kaca.

Dikatakan Zeni, perawatan di rumah hanya seadanya saja. Karena untuk perawatan secara mendalam hanya saat kontrol saja. Sebelumnya Zeni sesekali juga menyusui Bella. Ia menggantungkan pada susu formula tersebut setelah Bella dirawat di ICU kemarin, karena ia sudah tidak bisa menyusui Bella saat ini.

“Untuk pipis maupun BAB nya Alhamdulillah lancar. Perawatan di rumah ya gini dikompres ala kadarnya saja dengan kain dan air hangat, atas saran dari dokter juga. Soalnya kan suhu badanya gampang naik, 37 hingga 38 Derajat Celcious. Tapi seringnya ya 37 itu,” tandasnya.

Zeni menambahkan, kondisi Bella saat ini mulai kaku karena sebelumnya tangan dan kakinya masih bisa gerak dan lurus, matanya pun bisa melihat. Dan saat ini yang bisa gerak hanya pergelangan tangan dan jemarinnya saja.

Dengan melihat kondisi anaknya yang seperti itu, Zeni mengharapkan agar anaknya bisa sembuh dan tumbuh normal seperti anak pada umumnya.

Ia juga membutuhkan uluran tangan-tangan dermawan untuk pengobatan anaknya saat ini.

Sebab, katanya, bantuan saat ini dirasanya masih minim. Bahkan Pemdes Gondang Manis, sendiri setelah setahun lebih tak memperhatinkannya. Memberikan bantuan baru-baru ini setelah Bella dikabarkan viral sakit Hidrosefalus di media sosial (Medsos),

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait