TEMBELANG, KabarJombang.com – Sejak dibangun pada tahun 2017, Pasar Ngrawan di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang hingga kini tetap sepi. Dari 120 lebih stan dan toko yang disiapkan, hanya 6 – 8 toko saja yang masih bertahan hingga saat ini.
Salah satu pedagang, Haji Yasin (60), mengatakan aktifitas perdagangan pasar Ngrawan sejak direnovasi tetap sepi. Pengunjung pun dalam sehari bisa dihitung dengan jari. “Dari dulu ya seperti ini, sepi, hanya ada sekitar 6 – 8 toko yang buka, itu saja pelanggan yang datang bisa dihitung dengan jari,” jelas Yasin kepada KabarJombang.com, Rabu (27/5/2020).
Karena tak kunjung ramai, lanjut Yasin, pasar yang direnovasi dengan anggaran sekitar Rp. 1 miliar itu berangsur-angsur ditinggalkan para pedagang. Deretan lapak dan toko menjadi tidak terawat karena tidak terpakai. Lengang dan berdebu.
“Di Mojokrapak kan juga ada pasar, para pedagang mungkin lebih nyaman berjualan di sana. Dulu ada di sini cuma pada pindah,” ujar pria yang berdagang sembako tersebut.
Pasar yang berada di seberang jalan Provinsi itu awalnya digunakan untuk menampung pedagang di area Jl. KH Mimbar. Namun, Yasin menyebut sampai pasar selesai dibangun pasar tetap sepi karena pedagan yang direlokasi lebih memilih berjualan di pasar Mojokrapak.
Yasin yang merupakan warga Babat Lamongan dan tinggal di Ploso ini menambahkan, kondisi pasar sepi dan sedikit pengunjung ini sudah biasa. Ia berjualan dari pulul 06.00 – 17.00 WIB bergantian dengan sang istri.
“Yang datang ke pasar tidak banyak, lima sampai enam orang saja sudah syukur. Kalau pemasukan saya tidak bisa jelaskan detail, mas. Intinya tidak banyak,” jelasnya.
Dari pantauan, pasar nampak sepi dari aktifitas jual beli pada umumnya. Hanya ada beberapa pedagang yang bertahan di sana. Ada sekitar 120 lapak untuk pedagang di area tengah yang tidak terisi.
Sementara ruko di samping kanan dan kiri, hanya 8 ruko yang masih beraktifitas berjualan sembako. Itu pun satu pedagang ada yang menempati 3 ruko sekaligus dari total 22 ruko samping yang tersedia.
