JOMBANG, KabarJombang.com – Momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 kali ini, menjadi pintu rezeki bagi produsen merchandise di Kabupaten Jombang yang kebanjiran order, baik secara offline maupun online.
Merchandise bertemakan kemerdekaan RI mulai dari kaos, mangkok atau souvenir lain, dan paket hadiah dalam kegiatan Agustusan ini banyak diminati masyarakat.
Adalah Elok Lailatul Maghfiroh (30) warga Desa Denanyar, Kabupaten Jombang yang memanfaatkan momen kemerdekaan menjadi lebih meriah dengan produk yang ia kelola bersama timnya yakni java store.
“Memang agak telat kita persiapkan hal apa yang akan menjadi pasar kita saat kemerdekaan, namun antusias pembeli sangat tinggi juga untuk membeli produk kami di hari kemerdekaan tahun ini,” katanya, Senin (15/8/2022).
Selain bergerak di bidang suvenir yang telah digelutinya sejak lama, sejak akhir Juli hingga Agustus 2022 produk kemerdekaan yang dibuatnya tembus hingga ribuan pcs.
“Momen gerak jalan, karnaval ini banyak yang pesan kaos yang kami desain dan sablon sendiri, Alhamdulillah hingga akhir Agustus nanti sekitar 2 ribu pcs. Kemudian mangkok suvenir dengan logo kemerdekaan juga banyak diminati, paket hadiah dengan isian gelas atau sabun juga kami tawarkan, itu terakhir ada ratusan pesanan,” jelasnya.
Untuk harga yang ia tawarkan kepada pembeli juga masih termasuk terjangkau. Untuk kaos desain hanya dibandrol dengan harga Rp 55 ribu hingga Rp 75 ribu, mangkok dan hadiah kegiatan perlombaan dibandrol Rp 10 ribu hingga Rp 19 ribu.
“Keuntungan mungkin tidak terlalu banyak, namun kami kejar kuantitas, dan memang banyak peminatnya. Sampai juga kadang kita butuh tenaga tambahan,” ungkapnya.
Tidak hanya pembeli dari area Kabupaten Jombang saja, pembeli dari luar Pulau Jawa juga tertarik dengan produk milik Elok tersebut.
“Kami paling jauh kirimnya ke Kalimantan, itu lewat online lewat shopee atau media berjualan online lain. Dari grup komunitas saya juga banyak yang pesan,” terangnya.
Saking membludaknya orderan, terutama kaos desain kemerdekaan, Elok mengungkapkan kendala yang dihadapi yakni ketersediaan bahan baku kaos.
“Susahnya cari bahan baku kaos yang kami masih kerjasama dengan pihak lain, jadi gimana caranya menyediakannya. Tapi untuk tahun depan kami ingin produksi semuanya sendiri, jahit sendiri,” pungkasnya.