KESAMBEN, KabarJombang.com – Menjelang hari raya Idul Fitri, tentu banyak jajanan yang mulai diburu masyarakat. Tak terkecuali camilan tradisional seperti rengginang.
Salah satu perajin rengginang di Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben Jombang juga mengaku kebanjiran pesanan selama bulan puasa ini. Namun begitu, ia tidak bisa memenuhi semua permintaan dari konsumen, karena keterbatasan produksi.
Wahid, pengusaha rengginang mengaku, jika dalam sehari, dirinya dan para pekerja, hanya mampu memproduksi sekitar 1 kwintal beras ketan untuk dijadikan rengginang. Jumlah pekerja dan cuaca, menjadi salah satu kendalanya hingga saat ini.
“Kalau musim hujan gini ya agak susah, karena baru 3 hari adonan ini bisa diproduksi untuk digoreng,” ujarnya sambil mendampingi pekerja memproduksi rengginang.
Ia tidak membantah, jika permintaan rengginang selama bulan puasa ini meningkat drastis. Bahkan, hingga 3 kali lipat dari hari-hari biasa. Namun, ia tidak bisa memenuhi semua permintaan konsumen tersebut lantaran keterbatasan produksi.
“Ya memang kemampuan kami untuk memproduksi hanya segitu, ya kami tidak bisa memenuhi semuanya,” tambahnya.
Untuk rengginang produksi Wahid ini, sudah dijual ke berbagai daerah, karena sudah memiliki sales yang cukup banyak.
“Ya sementara masih di sekitar Mojokerto, Malang, Pasuruan. Terjauh ada yang pernah kirim ke Kalimantan,” terangnya.
Untuk harga jual eceran, rengginang produksi Wahid ini dipatok dengan harga kisaran 10 ribu per bungkusnya.
“Ya untuk harga eceran rata-rata segitu. Kalau di lokasi wisata, harganya bisa lebih dari itu. Kalau harga sales ya tentu beda lagi,” pungkasnya.
