JOGOROTO, KabarJombang.com – Dampak dari kenaikan harga kedelai, produsen tahu di Dusun Murong santren, Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Jombang terpaksa memperkecil ukuran potongan tahu.
Salah satu produsen tahu, Imam Subchi mengatakan, ia terpaksa memperkecil ukuran tahu untuk meminimalisir kerugian.
“Karena harga kedelai naik hingga Rp 12.600 ribu jadi kami siasati dengan potongan yang di perkecil,” ujarnya pada Sabtu (1/10/2022).
Jika tidak di perkecil, lanjut Imam, omset yang ia peroleh akan semakin minim. Karena, dalam kenaikan harga kedelai saat ini, produksi tahu milik Imam sudah mengalami penurunan omset hingga 20 persen.
“Omset jika barang diperkecil, omzet menurun hingga 20 persen, karena konsumen pasti akan berkurang jika kita perkecil ukuran tahunya,” bebernya.
Tidak hanya itu, Imam saat ini hanya memproduksi tahu hanya 5 hingga 6 kwintal saja dalam satu hari. “Kalau normal biasanya 7 kwintal, karena ini menurun kami hanya dapat memproduksi 5 hingga 6 kwintal saja,” imbuhnya.
Dirinya berharap agar pemerintah dapat menstabilkan harga kedelai, sehingga produksi tahu terus berjalan sesuai keinginan konsumen.
“Selaku pengerajin kami minta kestabilan harga meski naik tidak masalah asalkan tidak naik terus-menerus,” tandasnya.