Besek Bambu Produksi Warga Ngoro Jombang Mulai Diminati untuk Wadah Daging Kurban Sebagai Pengganti Plastik

Foto : Kerajinan besek bambu milik Susanti warga Dusun Patuk Desa Kertorejo Kecamatan Ngoro Jombang. (Wahyu/KabarJombang).
  • Whatsapp

NGORO, KabarJombang.com – Menjelang hari raya Idul Adha, besek bambu produksi warga Dusun Putus Desa Kertorejo Kecamatan Ngoro Jombang kian diminati masyarakat sebagai pengganti kantong plastik untuk keperluan wadah daging kurban.

Ditambah adanya SE Bupati Jombang tentang Himbauan Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tanpa Sampah Plastik Tahun 2025. Himbauan tersebut dilakukan guna menganjurkan ketika pembagian daging kurban diharapkan tidak menggunakan kantong plastik. Melainkan diganti dengan produk ramah lingkungan, salah satunya yakni bambu besek.

Baca Juga

Susanti salah satu pengerajin besek bambu menjelaskan banyaknya pemesanan untuk keperluan Idul Adha hingga lebih dari 1.000 biji. Pemesanan dilakukan ketika 1 bulan sebelum Idul Adha dan H-2 Minggu sebelum Idul Adha.

“Memang pemesanan untuk keperluan Idul Adha sangat meningkat sekali. Total 7.000 besek bambu selama satu bulan ini yang digunakan sebagai wadah daging kurban,”jelasnya.

Ia membandingkan pemesanan ketika hari biasa dengan momen mendekati Idul Adha. Perbandingan pemesanan menjelang Idul Adha sangat signifikan dengan hari biasanya. Hari biasanya Susanti hanya melayani pemesanan para pelanggan tetapnya, namun ketika momentum Idul Adha ia melayani pemesanan di luar pelanggan tetapnya.

“Selama satu bulan ini 7.000 biji besek sebagai keperluan Idul Adha, berbeda dengan hari biasanya kalau pemesanan pelanggan tetap satu Minggunya 1.000 biji besek, jika ditotal satu bulan hari biasanya bisa sampai 4.000 atau 5.000 biji besek bambu,” ucapnya.

Santi sapaan akrabnya mengatakan, selama mendekati Idul Adha, ia menghentikan sementara pemesanan beberapa pelanggan tetapnya. Imbas membludaknya pemesanan besek bambu untuk keperluan Idul Adha.

“Sementara ini saya menghentikan dulu untuk pesanan dari beberapa pelanggan, karena khawatir nanti hasil tidak maksimal, dan kurangnya tenaga pengerajin. Ditambah momen Idul Adha ini ditargetkan hanya 1 bulan,” ujar Santi.

Selain itu, pemesanan besek bambu miliknya menjelang Idul Adha juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun kemarin. Peningkatan pemesanan lebih dari 5.000 biji.

“Kalau dibandingkan tahun kemarin tahun ini mengalami peningkatan untuk pemesanan menjelang Idul Adha. Tahun ini 7.000 biji, sedangkan Idul Adha tahun kemarin 5.000 biji,” tandasnya.

Selama mendekati Idul Adha Susanti menghabiskan total 102 bambu. Banyaknya pemesanan menjelang Idul Adha, bahan baku pembuatan masih sangat mencukupi.

“Bahan baku masih sangat mencukupi, ditambah saya jauh-jauh hari sudah menyetok bambu untuk pembuatan pemesanan besek ketika Idul Adha. Total saya menghabiskan 102 bambu,”jelasnya.

Harga besek bambu karya Susanti memiliki harga variatif tergantung model dan ukuran. Harga paling murah antara Rp7.000, Rp10.000 tergantung modelnya. Sedangkan, Harga besek bambu yang sering dipesan sebagai wadah daging kurban Rp1.200 per biji.

“Harga besek bambu yang paling sering dipesan oleh pembeli untuk wadah daging kurban mulai dari harga Rp1.200 sampai Rp3.000,”jelasnya.

Pemesanan besek bambu sebagai keperluan Idul Adha lebih banyak berada di lingkup Kabupaten Jombang. Khususnya, Pondok Pesantren di Kabupaten Jombang.

“Pemesanan besek lebih banyak di Kabupaten Jombang untuk momen Idul Adha. Kebanyakan dari lingkungan Pondok Pesantren seperti Pondok Pesantren Jombang, Pondok Pesantren Tebuireng. Ada beberapa yang memesan dari Sekolah dan Mushola, serta sebagian dikirim ke Krian Sidoarjo,”pungkas Susanti.

Berita Terkait