Pandemi Covid-19, Kementrian PUPR Percepat Proyek PKT

Jembata Desa Pulosari, Kecamatan Bareng. (Foto: Slamet).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyaluran Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work).

Kepala Dinas Perkim Jombang, Heru Widjanjanto mengatakan, tahun 2020 dialokasikan anggaran sebesar Rp 11,45 triliun. Anggaran tersebut  untuk program PKT tersebar di 34 Provinsi di Indonesia yang berpotensi menyerap 613.483 tenaga kerja.

Baca Juga

“Saat ini progres penyerapan PKT telah mencapai 27% atau Rp 3,16 triliun dengan tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 186.288 orang,”kata Heru Selasa (1/12/2020).

Lebih lanjut Heru mengatakan, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku. Khususnya, infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan dana pembangunan hingga ke desa-desa.

Pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema PKT. Salah satunya dilaksanakan melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki tata kelola pemerintah daerah (kabupaten, kecamatan dan desa). Serta memperkuat kelembagaan masyarakat di tingkat desa.

Tahun 2020 pelaksanaan PISEW menjangkau 900 kecamatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 540 miliar. Sasaran program PISEW sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR No 167/KPTS/M/2020 tentang Penetapan Lokasi dan Bantuan Kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2020 yang terbit pada 5 Maret 2020.

Salah satu penerima Program PISEW di Kabupaten Jombang adalah Kecamatan Bareng yang digunakan untuk infrastruktur pembangunan jembatan yang menghubungkan akses Desa Bareng dan Desa Pulosari. Kecamatan Bareng. Mendapatkan anggaran PISEW sebesar Rp 600 juta, digunakan untuk fisik sebesar Rp 590 juta dan biaya operasional Rp 10 juta.

Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara swakelola oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bareng. Adapun pengadaan material utama dilakukan secara pelelangan oleh pihak BKAD. Sedangkan pelaksanaannya menggunakan tenaga kerja local sebagaimana amanat program yaitu padat karya.

Saat ini bangunan jembatan sudah selesai 100%, “Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Jombang, sangat berharap program program seperti ini terus digelontorkan oleh pemerintah pusat. Demikian ini agar membantu Pemkab Jombang dalam mempeercepat pemerataan pembangunan ” tandasnya.

Pantauan KabarJombang.com di lapangan, kualitas bangunan sangat kokoh teruji dari bekas hantaman banjir yang barusan terjadi dan kondisi jembatan masih kokoh berdiri.

Saat awak media melakukan wawancara dengan masyarakat pemanfaat. Mereka sangat senang sekali dengan dibangunnya jembatan ini, karena akses warga desa Bareng khususnya Dusun Kedunggalih tidak terisolir lagi.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait