JOMBANG, KabarJombang.com – Khairur Roziqin, atau yang lebih akrab disapa Kades Roziq, kini sudah menjalani tugasnya sebagai Kepala Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang selama enam tahun.
Sebelumnya, ia tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang kepala desa. Berawal dari seorang pengusaha bengkel body repair, Roziq kini dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin desa yang terletak di tengah kota Jombang ini. Keputusan Roziq untuk terjun ke dunia pemerintahan bukanlah hal yang direncanakan.
“Saya tidak pernah memiliki cita-cita untuk menjadi Kepala Desa. Dulu, dunia saya adalah dunia bengkel, memperbaiki mobil yang rusak. Namun, Alhamdulillah pada 2019 saya terpilih untuk memimpin desa ini,” ungkapnya saat diwawancarai pada Jum’at (7/3/2025).
Selama menjalankan tugasnya, Kades Roziq mengakui bahwa peran barunya sangat berbeda dengan pekerjaannya sebelumnya.
“Dulu saya selalu memegang palu berat di bengkel, sekarang saya harus memegang bolpoin di kantor desa. Tapi saya merasa bolpoin itu lebih berat karena tantangan yang saya hadapi adalah mengakomodasi beragam keinginan masyarakat,” ujar Roziq.
Meskipun begitu, Roziq tidak menyerah. Ia berusaha memahami keinginan masyarakat dan merencanakannya melalui RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa). Namun, ia juga sadar bahwa tidak semua keinginan dapat langsung terwujud. “Prosesnya memang memakan waktu, tapi yang penting adalah selalu ada usaha untuk mewujudkan setiap harapan,” katanya.
Sebagai kepala desa, Roziq juga sangat peduli dengan keberadaan masyarakatnya. Ia tak segan turun langsung ke lapangan untuk membantu warganya, baik yang membutuhkan bantuan medis seperti ambulans desa maupun masalah lainnya, bahkan ia siap menyupiri sendiri kalau memang dalam keadaan darurat.
“Handphone saya selalu aktif 24 jam. Kalau ada yang membutuhkan bantuan, saya siap kapan saja,” tegasnya. Sifat melayani ini, menurutnya, sangat penting karena pada dasarnya ia menganggap masyarakat sebagai bagian dari keluarganya.
‘Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi,’ merupakan motto yang sering ia gunakan dalam menjalankan amanah sebagai Kepala Desa Sambongdukuh. Hal tersebut ia yakini karena memang pemimpin harus siap terjun di masyarakat.
Roziq juga sangat menyukai dunia otomotif, yang ia anggap sebagai bagian dari kehidupannya. Hobi motoran vespa, motor trail, dan motor king merupakan sarana komunikasi yang memudahkan dirinya berinteraksi dengan masyarakat.
“Dunia otomotif ini mengajarkan saya banyak hal, seperti cara berkomunikasi dan membangun mental yang kuat. Jika tanpa skill itu, sulit untuk terjun ke dunia pemerintahan,” jelasnya.
Pentingnya ilmu pengetahuan juga diakui oleh Roziq. Ia mengaku terus belajar untuk memahami aturan dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. “Menjadi pimpinan itu bukan hanya di dunia ini, tapi juga di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, saya terus belajar agar bisa bertanggung jawab dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Dalam kepemimpinannya, Roziq sudah berhasil menciptakan sejumlah program untuk kemajuan desanya. Salah satu program yang cukup mendapat perhatian adalah pembangunan Taman Gogol di Lapangan Desa Sambongdukuh.
“Taman ini dulunya terbengkalai, namun kini telah menjadi tempat yang ramai dengan berbagai aktivitas, salah satunya untuk para UMKM dan pedagang. Saya ingin Taman Gogol menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda, sebagai alternatif agar mereka tidak hanya berkeluyuran tanpa arah,” terangnya.
Selain itu, Roziq juga mendirikan program Bank Sampah yang melibatkan emak-emak di desanya. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi, seperti kerajinan tangan dan kostum karnaval.
“Emak-emak di Sambongdukuh telah banyak belajar dan berlatih. Kini, mereka bisa mengubah sampah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat,” katanya.
Roziq berharap program-program yang ia jalankan dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi masyarakat Desa Sambongdukuh. “Saya tidak punya harapan yang muluk-muluk, yang penting saya bisa berguna dan bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya penuh harap.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Khairur Roziqin terus berjuang untuk memajukan desanya. Ia percaya bahwa meski perjalanan menjadi seorang pemimpin desa penuh tantangan, dengan tekad, kerja keras, dan kolaborasi segala sesuatu bisa terwujud dengan baik.