KABARJOMBANG.COM -.Banyak terselip keunikan di Kota Santri, Jombang. Seperti yang satu ini. Sebut saja Yuni, perempuan berusia 43 tahun ini sudah mendaki 5 gunung berbahaya di luar negeri.
Meski hanya mengaku sebagai hobi, pendaki yang memiliki nama lengkap Sri Wahyuni itu, berhasil menaklukan gunung-gunung membahayakan di luar negeri.
Dalam ceritanya, Sri mengaku hobi mendaki gunung sejak masih menjadi pelajar SMA. Namun karena keterbatasan ekonomi, Sri harus memendam hobinya untuk menaklukkan gunung. Keadaan tersebut jauh berbeda, saat dirinya bertemu dengan pria asal Canada.
Setelah menjalin kasih dengan pujaan hatinya, hobi pendakian Sri kini mulai tercapai. Sebab, dirinya yang kini mengikuti jejak calon suaminya, membuat hobinya semakin terbuka lebar.
“Calon suami saya pekerjaannya sebagai arsitek, sehingga berpindah-pindah tempat tinggal. Disitulah saya ikut sambil menyalurkan hobi sebagai pendaki gunung,” terang Sri, Sabtu (5/5/2017).
Tak pelak, hingga saat ini, Sri mengaku sudah mendaki 5 gunung di beberapa negara asing. Dalam pendakian yang pertama, ia mengaku melakukan pendakian di gunung yang berada di Hongkong. Kemudian, saat berada di Montreal Canada, dia juga menaklukan 2 gunung di tempat tinggal kekasihnya. Bahkan, saat ini dirinya masih berada di pegunungan Himalaya, yang berada di negara – negara Asia.
Namun, salah satu gunung di Indonesia juga tak luput dari pijakan kaki perempuan asal Desa Jombok Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang ini. Menurutnya, sebelum dirinya melakukan pendakian di luar negeri, dirinya juga pernah menapaki terjalnya Gunung Kelud. “Gunung Kelud juga pernah saya daki,” cerita Sri.
Dirinya mengaku, keindahan alam membuat nyalinya terus terpacu untuk mendaki gunung-gunung yang selama ini menjadi impiannya. Bahkan, saat dihubungi lewat telephone selulernya, kini dirinya masih dalam perjalanan menuju puncak pegunungan Himalaya.
Disini, dirinya mengungkapkan bahwa gunung yang paling sulit ditaklukkan adalah pegunungan Himalaya.
“Karena di pegunungan ini, puncak tertinggi yang akan saya daki. Disini, jurang -jurangnya sangat dalam. Bahkan, dalam trekking dari Lukla ke Namche, saya harus cross 5 jembatan yang bukan terbuat dari betton,” ujarnya saat dihubungi KabarJombang.com. (aan/kj)