KABARJOMBANG.COM – Patut diacungi jempol apa yang dilakukan pelajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Diwek Kabupaten Jombang. Bagaimana tidak, di tengah melejitnya harga pupuk dan juga kelangkahan pupuk yang dialami petani di Jombang, para siswa kelas 9 (setara kelas 3 SMP, red), di sekolah yang berada di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang itu, menciptaan pupuk alami berbahan isi kotoran pada perut hewan.
Cara pembuatanya, dari satu ekor sapi memiliki kurang lebih 15 kilogram Rumen (kotoran di perut sapi, red). Nah, bahan tersebutkemudian dicampur dengan gula sebanyak 2 kilogram, serta 2 kilogram tetes tebu. Setelah bahan terkumpul, kemudian dimasukan ke dalam drum berukuran 50 liter.
Setelah tercampur, kemudian bahan tersebut diaduk-aduk setiap hari hingga masa fermentasi selama 1 minggu sampai 3 minggu, dan baru siap dimanfaatkan. “Lebih lama waktu permentasi lebih baik untuk hasilnya,” ujar Wulandari (40) guru pembimbing para kelompok siswa saat ditemui di sekolahnya, Kamis (23/2/2017).
Selain itu, cara ini diyakini bisa menghemat biaya pertanian dalam penggunaan pupuk. Betapa tidak, jika dilihat dari biaya pembuatannya, hanya berkisar puluhan ribu saja. Seperti yang diceritakan Muhamad Adi Musaffah, siswa kelas 9 yang menjadi salah satu kelompok pembuat pupuk.
Menurutnya, dalam pembuatan pupuk alami yang disebutnya dengan pupuk MOLTRAG, hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 40 ribu. Jika dirinci, untuk pembelian tetes tebu hanya Rp 6 ribu per liter. Sementara untuk pembelian gula Rp 9 ribu per kilogram. “Tentu saja, ini sangat menghemat jika digunakan untuk pupuk pertanian,” terangnya.
Dari modal Rp 40 ribu, lanjutnya, bisa menghasilkan sebanyak 50 liter, itu pun bisa dicampur air dengan takaran 50 liter. Dan jika digunakan untuk pemupukan di sawah, bisa memupuki tanaman sebanyak 1 hektar.
“Selain itu, dari hasil uji coba yang kita lakukan dengan menggunakan pupuk tersebut. Hasil pertanian akan lebih bagus dibanding pupuk kimia. Ini sudah kita lakukan pada tanaman di sekolah,” jelasnya. (aan)