Guru SMPN 1 Peterongan Jombang Kembali Raih Medali di PON XXI Aceh 2024

Rini Susanti, guru SMPN 1 Peterongan, Jombang yang berhasil menambah medali perunggu setelah sebelumnya telah mendapat medali emas di ajang PON XXI Aceh Sumut 2024, mewakili kontingen Jawa Timur. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Setelah pada hari Rabu (11/9/2024) lalu, Rini Susanti guru SMPN 1 Peterongan, Jombang, berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut 2024 pada Cabang Olahraga (Cabor) sepak takraw kategori beregu putri.

Kali ini Senin (16/9/2024), ia berhasil menambah lagi perolehan medali perunggu bagi kontingen Jawa Timur. Hasil yang membanggakan tersebut, ia raih setelah berlaga pada cabor sepak takraw nomor tim dobel.

Baca Juga

Susi berhasil meraih medali perunggu setelah berhasil mengalahkan tim sepak takraw dari Provinsi Aceh dan Sumatera Utara selaku tuan rumah. Tim Jawa Timur yang diisi Susi tersebut berhasil menang dengan skor 3-0.

“Alhamdulillah kita sudah berusaha maksimal tetapi rejeki masih di perunggu. Regu terakhir yang main adalah junior semua, sudah bagus. Cuma harus perlu ada pengalaman bertanding yang lebih untuk mengatur ritme bermain,” ungkap Atlet Sepak Takraw kelahiran Trenggalek tersebut.

Ia berpesan kepada siswa siswi yang ada di Jombang, untuk mengejar mimpi mereka melalui prestasi. Baik akademik maupun non akademik supaya bisa mengangkat derajat keluarga dan orangtua.

“Semoga saya bisa menjadi guru yang mengantarkan anak didik mencapi prestasi tertinggi mereka dan menjadi bermanfaat bagi orang lain. Karena di dalam hadist Ath Thabrani, disebutkan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.

Sementara Sutyo Praftomo, selaku Plt Kepala Sekolah SMPN 1 Peterongan saat dikonfirmasi KabarJombang.com mengatakan pihak sekolah selalu mendoakan Rini Susanti saat akan bertanding.

“Setiap bertanding selalu didoakan sama keluarga besar sekolah. Saat mau berangkat bertanding ia juga selalu minta dukungan doa. Itu lebih bernilai dari sekedar hadiah,” ujarnya.

Hal tersebut menurut Sutyo Praftomo bukan yang pertama, Rini Susanti sudah mengikuti gelaran PON yang kedua kalinya semenjak mengajar di SMPN 1 Peterongan.

Perlu diketahui pada berita sebelumnya, kabar menggebirakan datang dari atlet asal Jombang yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut 2024, mewakili kontingen dari Provinsi Jawa Timur.

Rini Susanti, Rabu (11/9/2024) lalu berhasil menorehkan medali emas bagi kontingen Jawa Timur. Ia berhasil menyumbangkan pundi-pundi perolehan medali emas pada Cabang Olahraga (Cabor) sepak takraw kategori beregu putri.

Selain sebagai seorang atlet, ia juga merupakan seorang guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) SMPN 1 Peterongan, yang juga berstatus sebagai Aparat Sipil Negara (ASN).

“Alhamdulillah kemarin kami berhasil mendapat medali emas. Saya merasa senang dan bersyukur karena ini merupakan hasil dari  perjuangan dan kekompakan yang luar biasa dari tim,” ungkapnya saat dikonfirmasi KabarJombang.com, Sabtu (14/9/2024).

Ia mengatakan, tak mudah untuk bisa menjalin kerjasama tim agar bisa kompak dan berhasil meraih juara. Apalagi komposisi pemainya tersebut perpaduan antara pemain junior dan senior yang diisi oleh 30 persen senior dan 70 persen junior.

“Karena kita mainnya 30 persen senior dan 70 persen junior, jadi harus selalu menjaga kebersemaan. Mulai dari babak penyisihan kita lawan tuan rumah Aceh dan Sumut Alhamdulillah menang 2-0 semua. Lalu di semifinal melawan Riau kita juga menang 2-0 dan di final kita menghadapi Sulsel menang dengan skor 2-0,” jelas wanita kelahiran 1995 tersebut.

Menurutnya torehan emas pada cabor sepak takraw tersebut merupakan pengulangan sejarah dari 12 tahun yang lalu. Yaitu di tim ajang PON 2012 yang bertempat di Provinsi Riau.

Wanita yang berdomisili di Mojosari, Mojokerto tersebut mengungkapkan persiapannya saat menjelang pergelaran PON XXI Aceh Sumut 2024. Ia mengaku banyak mengorbankan waktu, mulai berangkat pagi 05.30 dan sampai rumah lagi pukul 19.00, dirinya baru bisa bertemu anak dan keluarganya.

Selain dirinya harus pulang pergi setiap hari dari Mojosari – Surabaya, ia juga harus menyelesaikan urusan administrasi di sekolah tempatnya mengajar.

“Ini merupakan PON ke 4 yang pernah saya ikuti, tapi besok masih ada pertandingan lagi di nomor team dobel. Saya mohon doanya kepada seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya warga Jombang dan Mojokerto, supaya saya bisa menambah medali lagi,” pungkasnya.

 

 

Berita Terkait