BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Kendati wali murid klas X (satu) SMAN Bandar Kedungmulyo, Jombang, belum dikumpulkan untuk diajak musyawarah. Namun, pihak SMAN Bandar Kedungmulyo, Jombang, sudah menjual seragam sekolah siswa baru tahun ajaran 2023 saat ini.
Karuan saja, langkah pihak SMAN Bandar Kedungmulyo, Jombang ini disayangkan pihak wali murid. Yang lebih mengherankan lagi, pihak Komite SMAN Bandar Kedungmulyo, tidak diberitahu pihak Komite sekolah terkait penjualan seragam sekolah ini.
Dalam penjualan seragam yang kabarnya dikelola Kopsis (Koperasi Siswa) ini, ada sebanyak tiga stel seragam, di antaranya satu stel seragam abu-abu putih, satu stel seragam batik dan satu stel seragam Pramuka, semuanya masih berupa kain serta seragam olahraga.
Sedangkan harganya untuk murid pria sebesar Rp 1.300 ribu. Sementara untuk harga kain seragam perempuan sebesar Rp 1.500 ribu.
Salah seorang siswi baru SMAN Bandar Kedungmulyo, Jombang, yang dihubungi KabarJombang.com, membenarkan jika membeli kain seragam dan seragam olah raga di sekolahan sebesar Rp 1.500 ribu.
“Awalnya diumumkan guru kesiswaan tentang pembelian seragam itu, untuk membeli di Kopsis,” ujar siswi yang takut disebut namanya itu kepada KabarJombang.com Minggu (13/8/2023).
Terkait penjualan seragam sekolah di SMAN Bandar Kedungmulyo tersebut, seorang wali murid baru di SMAN Bandar Kedungmulyo, mengaku kecewa. Pasalnya, wali murid belum dikumpulkan namun anaknya sudah disuruh beli seragam sekolah.
“Seharusnya wali murid dikumpulkan dulu, baru melangkah ke penjualan. Tidak seperti ini, belum dikumpulkan sudah disuruh beli,” ujar pria pensiunan ASN yang enggan disebut namanya itu jengkel.
Terpisah, Ketua OSIS SMAN Bandar Kedungmulyo, Alfiani mengaku tidak tahu jika pihak sekolahan menjual seragam sekolah melalui Kopsis. “Saya tidak tahu dan tidak pernah diajak bicara terkait penjualan seragam sekolah tersebut, “ujarnya singkat kepada KabarJombang.com Sabtu (12/8/2023) malam melalui sambungan telephon.
Sementara itu, Ketua Komite SMAN Bandar Kedungmulyo, Jombang, Irianto, saat dihubungi terkait penjualan seragam sekolah tersebut juga mengaku tidak tahu.
“Karena hingga saat ini kami selaku Komite belum dikabari terkait penjualan seragam itu, kami tidak tahu bagaimana prosesnya. Dan memang benar hingga kini wali murid siswa baru belum dikumpulkan,” ujar Irianto kepada KabarJombang.com Minggu (13/8/2023) siang di rumahnya.
Sementara itu, Kepala SMAN Bandar Kedungmulyo, Jombang, Sudiyono yang dihubungi KabarJombang.com mengakui jika pihaknya menjual seragam sekolah untuk siswa tahun ajaran baru 2023 ini. Namun hal itu dilakukan sebelum adanya larangan Gubernur Jatim pihak sekolah menjual seragam sekolah.
“Sejak adanya moratorium Gubernur Jatim itu, kami tidak menyediakan seragam, “ujarnya kepada KabarJombang.com melalui sambungan WhatsAap Senin (14/8/2023).
Sementara terkait penjualan seragam sekolah tanpa adanya kordinasi dengan pihak Komite sekolah, Sudiyono mengatakan tidak ada kewajiban pihaknya memberitahu pihak Komite sekolah, karena membeli seragam sekolah adalah tanggung jawab orangtua siswa.
“Untuk seragam sekolah Komite tidak boleh menjual seragam sekolah. Seragam sekolah adalah tanggung jawab orang tua siswa. Karena itu kami tidak berkewajiban ‘nyenggol’ (memberi tahu) Komite masalah seragam ini,”ujar Sudiyono.
Sudiyono menambahkan, jika seragam sekolah ini disediakan di koperasi sekolah. “Seragam ini disediakan koperasi sekolah. Sehingga pihak OSIS juga tidak tahu. Jika ada orangtua yang keberatan bisa tidak ambil atau dikembalikan,” jelasnya.
Saat ditanya sudah berapa banyak siswa baru yang sudah membeli seragam di sekolahan dari sebanyak tujuh rombongan belajar (rombel) klas X di SMAN Bandar Kedungmulyo. Sudiyono mengaku tidak tahu persis. “Mohon maaf saya belum tahu persis jumlahnya berapa yang sudah beli,”pungkasnya.