JOMBANG, KabarJombang.com – Akibatnya sudah rusak parah, rabat beton cor jalan Nasional Peterongan, Jombang dibongkar. Namun, setelah dibongkar, jalan tersebut ditemukan tanpa besi. Sehingga, aktivis Jombang dorong adanya audit investigasi.
Direktur Link Jombang, Aan Anshori saat dikonfirmasi mengatakan, perihal rabat beton jalan Nasional Peterongan, Kabupaten Jombang yang dibongkar, ia juga merasa heran, karena usia jalan yang belum 10 tahun tapi sudah dibongkar.
“Saya juga kaget mendengar hal itu di media massa. Jalan yang setahu saya itu umurnya belum sampai 10 tahun bahkan 7 tahun saja belum, kenapa sudah di bongkar?,” ucapnya, Minggu (13/8/2023).
Jelas saja, hal ini banyak menimbulkan banyak pertanyaan di kepalanya, bukan hanya masyarakat yang bertanya-tanya. Dengan anggaran yang banyak seperti itu, mengapa kualitas bangunannya tidak kuat sampai 10 tahun? Baru masuk usia 5 tahun sudah di bongkar.
“Sebenarnya saya sudah ada jawaban terkait hal ini. Garis besarnya, jelas ada yang tidak beres dari proyek ini. Terlebih, banyak masyarakat yang mengatakan jika memang di jalan rabat beton itu tidak ada besinya,” ungkapnya.
Aan melanjutkan, mungkin saja salah satu faktor kenapa jalan tersebut cepat rusak, karena besinya tidak ada. Sebenarnya, pertanyaan yang menggelinding di masyarakat ini perlu ditindak lanjuti dan perlu di audit investigasi.
“Harus di cek lagi spesifikasi bangunannya seperti apa. Karena secara logika, ini tidak mungkin bisa cepat rusak begitu jalannya,” katanya.
“Saya menduga ada yang tidak beres, maka dari itu dengan adanya audit investigasi ini menurut saya akan bisa jadi lebih jelas. Temuan-temuannya nanti seperti apa, dan sangat mungkin saja ditemukan sesuatu yang salah,” ujarnya melanjutkan.
Menurutnya, dengan adanya audit investigasi, mungkin akan ditemui apa yang salah dari pembangunan jalan nasional tersebut.
“Mungkin saja, ada indikasi korupsi, dan mungkin juga nilainya tidak tanggung-tanggung. Maka saya mendorong untuk dilakukan adanya audit investigasi, jadi bisa tau, ini jalan kenapa kok cepat rusak,” jelasnya.
“Apa harus menunggu jatuhnya korban karena kualitas jalan yang buruk, baru dilakukan audit investigasi? Saya rasa tidak perlu. Bahkan pemerintah pusat pun jika ada audit investigasi akan merasa bersyukur, melihat kekurangan dari proyek ini seperti apa,” pungkasnya.
Sebagai informasi, usianya baru 5 tahun, rabat beton ruas jalan nasional, Peterongan, Jombang sudah dibongkar.
Pembongkaran rabat beton ini juga menjadi tanda-tanya bagi masyarakat. Dimana proyek nasional tidak bisa bertahan lama. Bahkan 5 tahun, jalan sudah retak dan berlubang.
Pada tahun 2018 Jalan Arteri Nasional Peterongan, Jombang lebih tepatnya di barat flyover sampai Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan dilakukan pengecoran.
Dari pantauan, KabarJombang.com, sejak dilakukan pengecoran pada tahun 2018, dua tahun berselang jalan sudah mulai rusak. Ditemukan retakan di bagian tengah dan sisi jalan.
Retakan yang awalnya kecil, seiring berjalannya waktu meluas dan banyak. Selain retak, juga ditemukan beberapa lubang. Pelaksana dari proyek ini adalah PT Timbul Persada dari Tuban, dan rampung dikerjakan Desember 2018.
Jalan yang retak dan berlubang itu sempat ditambal menggunakan aspal cair. Namun, tambalan tersebut malah membuat masalah baru, yakni jalan yang bergelombang dan dianggap kerap membahayakan pengendara, khususnya roda dua.
Untuk diketahui, proyek peningkatan jalan nasional milik Kementerian PUPR dilaksanakan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya. Sumber anggarannya berasal dari dana APBN 2018 mencapai Rp 46 miliar.