KESAMBEN, KabarJombang.com – Lewat Kemah Pancasila, cara PEC (Pojokrejo English Course), Kesamben, Kabupaten Jombang, tanamkan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda.
Ari Hakim (40), selaku founder dari Pojokrejo English Course ketika dikonfirmasi mengatakan, anak zaman sekarang wajib untuk mengerti nilai-nilai Pancasila.
Tidak begitu rumit, cara yang dilakukan ialah dengan membuat konsep belajar outdoor, dikemas dengan acara kemah. Maka jadilah kegiatan ‘Kemah Pancasila’.
Menurut Ari, tujuan dari kegiatan tersebut yakni satu, bagaimana anak-anak saat ini yang sedang menempuh pendidikan di bangku SD, SMP dan SMA bisa memaknai nilai-nilai Pancasila dengan cara yang paling sederhana.
“Adanya kegiatan ini untuk menanamkan nilai Pancasila kepada anak-anak sejak dini. Tentunya dengan kegiatan ini dan kemasannya kita buat sederhana dan seasik mungkin,” ucapnya Selasa (27/6/2023).
Untuk diketahui, PEC sendiri merupakan lembaga belajar bahasa Inggris yang diinisiasi langsung Ari Hakim (40) ini sendiri.
Dalam beberapa tahun, lembaga ini memang sudah eksis mengembangkan pembelajaran outdoor. Dimana, para pelajar yang belajar di lembaganya disajikan belajar di alam terbuka.
Kemah Pancasila juga dilaksanakan untuk memperingati memperingati Hari Lahir pancasila. Bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, ada sekitar 100 anak yang ikut dalam kegiatan ini.
Para peserta terdiri dari siswa yang bersekolah di tingkat SMP sampai SMA se Kesamben Raya. “Selain pelajar, masyarakat umum juga bisa ikut dalam kegiatan ini,” katanya.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kecintaan terhadap tanah air. Mulai dari peningkatan literasi sosial hingga pemahaman cinta alam.
“Ada banyak agendanya, seperti edukasi narkoba, edukasi Pancasila dan cinta NKRI, baksos, tanam pohon, outbound pentas seni, api unggun dan jelajah desa,” ungkapnya.
Masih kata Ari, kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2023 itu memang punya niatan untuk menguatkan nilai Pancasila ke Generasi-Z.
Lokasi kegiatannya juga dipilih dekat sungai dan memanfaatkan kebun aset desa. Hal itu dilakukan supaya menjadi nilai dasar jika di semua tempat masyarakat maupun pelajar bisa belajar tentang nilai Pancasila.
“Generasi Z atau Gen Z biasanya dikenal sebagai Gen Z atau iGen, yang dimana generasi ini mengacu kepada kelompok yang lahir di antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an,” jelasnya.
Meskipun tidak ada tanggal pasti yang menentukan batas akhir Generasi Z. Umumnya mereka dianggap sebagai generasi yang mengikuti Generasi Y (Millennials) dan mendahului Generasi Alpha.
Karakteristik dari Generasi Z ini adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi digital yang luas, seperti internet, media sosial, dan perangkat mobile.
Dimana mereka sering kali dianggap sebagai “digital natives” karena terbiasa dengan penggunaan teknologi sejak usia dini.
“Selain itu, Generasi Z kerap kali dianggap sebagai orang yang multikulturalisme, hal ini dikarenakan mereka terhubung dengan beragam budaya dan pandangan melalui internet. Sehingga Generasi Z cenderung lebih terbuka terhadap perbedaan dan memiliki pemahaman yang lebih tentang keberagaman,” ungkapnya.
Sebab itu, lanjutnya, kegiatan yang dihadirkan juga punya latar belakang yang berbeda. Seperti edukasi narkoba, tujuannya supaya anak muda saat ini tahu tentang bahayanya narkoba.
“Juga ada edukasi Pancasila dan NKRI, disana juga melibatkan budayawan untuk memberikan ilmu seputar sejarah Indonesia dan perjuangan para pahlawan di masa lalu,” katanya.
Harapannya, dari kegiatan tersebut, setiap peserta maupun masyarakat yang ikut dalam kegiatan bisa mengimplementasikannya ke lingkungan sekitar.
“Insya Allah pasti akan selalu ada kegiatan semacam ini. Seperti Kemah Pancasila ini memang kami jadikan lahan untuk memberikan edukasi seluas-luasnya kepada para siswa dan juga masyarakat pada umumnya,” pungkasnya.