JOMBANG, KabarJombang.com – Demi meningkatkan perekonomian masyarakat terutama pada sektor pertanian, Tim Pelaksana Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3-TGAI) di sejumlah lokasi di Kabupaten Jombang selama sepekan. Dari hasil monev tersebut, program P3-TGAI dinilai sudah sesuai sasaran.
Layyin Yeprila Ningrum dari Tim Pelaksana BBWS Brantas mengatakan, kunjungan ini merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi pada tahap pembangunan saluran irigasi tersier yang dilaksanakan secara swakelola oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) penerima P3-TGAI di Kabupaten Jombang.
“Intinya tujuan dari monev ini untuk memastikan supaya pembangunan saluran irigasi tersier dari program P3-TGAI bisa berjalan dengan baik, tepat mutu dan sasaran,” ujar Layyin saat ditemui di lokasi bangunan irigasi, Minggu kemarin.
Tambahnya, P3-TGAI ini merupakan program padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan dana APBN untuk mendukung salah satu agenda prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2025. Yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi nasional.
Pihaknya menambahkan, P3-TGAI dilaksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik sebagaimana termuat dalam program nawa cita ketujuh melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam rehabilitasi, pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi.
“Kami melihat pembangunan saluran irigasi tersier di dua puluh enam lokasi di Jombang bisa dikatakan cukup bagus dan tepat sasaran karena sudah sesuai spesifikasi teknis dan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), bahkan banyak lokasi yang panjang salurannya melebihi perencanaan,” tuturnya.
Konsultan Manajemen Balai Brantas, Ahmad Faizzul Musaffa’,ST yang turut mendampingi TPB Brantas menambahkan pembangunan irigasi tersier di Kabupaten Jombang tentu sangat dibutuhkan warga petani. Salah satunya di wilayah Desa Kebondalem, Kecamatan Bareng dengan ada beberapa areal pesawahan yang belum dibangun irigasi tersebut.
“Disini swadaya nya cukup bagus karena ada penambahan pembangunan saluran irigasi tersier hampir 13 meter. Itu sudah kita ukur dari ujung patok. Tentu saja ini cukup bagus untuk Kabupaten Jombang, khususnya di Kecamatan Bareng,” paparnya.
Pembangunan saluran irigasi tersier ini, sangat penting dilakukan untuk mengairi lahan pesawahan warga di sejumlah perkampungan tersebut sebanyak 25 hektare. Untuk itu, saat proses pengerjaan program ini, warga setempat khususnya para petani telah menyambut antusias program tersebut dengan cara swadaya melakukan gotong royong.
“Respon dari masyarakat sangat antusias dan senang sekali dengan adanya bantuan ini. Karena memang sebelumnya air itu tidak bisa sampai ke lahan pesawahan warga. Namun, sekarang airnya bisa lebih maksimal lagi, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas tanaman para petani,” tandasnya.
Kepala Desa beserta Ketua HIPPA Sumber Makmur Desa Kebondalem berharap dengan adanya bantuan pembangunan irigasi ini, masyarakat petani dapat terbantu untuk meningkatkan hasil pertaniannya menjadi lebih maksimal dan berkelanjutan.
“Masih banyak wilayah pesawahan disini yang belum terbangun irigasi, maka itu kehadiran program pembangunan tata guna air irigasi itu sangat bermanfaat bagi keberlangsungan warga petani,” pungkasnya.