JOMBANG, KabarJombang.com – Rasa panik bercampur takut muncul saat melihat darah di toilet setelah buang air besar.
Wajar saja, karena darah yang keluar bersamaan dengan feses bisa menjadi penanda adanya masalah kesehatan.
Ada beberapa penyakit yang ditandai buang air besar berdarah. Mulai dari penyakit yang ringan hingga serius.
Warna darah yang muncul juga bisa bermacam-macam. Mulai dari merah terang, merah tua atau gelap, hingga kehitaman. Warna darah yang Anda lihat sebenarnya dapat menunjukkan dari mana perdarahan itu berasal.
Mengutip Cleveland Clinic, darah merah cerah bisa diartikan sebagai pendarahan yang rendah terjadi di usus besar atau dubur Anda. Darah merah tua atau merah marun bisa berarti Anda mengalami pendarahan lebih tinggi di usus besar atau di usus kecil.
Sementara jika tinja berwarna gelap, kemungkinan terjadi pendarahan di perut, seperti pendarahan dari bisul.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyakit yang ditandai oleh buang air besar berdarah.
- Wasir
Wasir bisa dibilang sebagai penyebab umum pendarahan saat buang air besar. Wasir bisa terjadi saat ada pembengkakan pembuluh darah di rektum (wasir internal) atau anus (wasir eksternal).
Wasir bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari sembelit kronis, mengejan saat buang air besar, hamil, mengangkat benda berat, melakukan hubungan seks anus, dan memiliki berat badan berlebih (obesitas).
Wasir bukanlah keadaan darurat medis. Darah yang keluar juga bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.
- Polip
Polip bisa terlihat seperti jamur yang tumbuh di sisi usus. Polip yang besar dapat mengeluarkan darah dan menyebabkan Anda mengalami pendarahan dubur.
Dalam beberapa kasus, polip bisa berubah menjadi kanker jika tidak ditangani.
Pendarahan rektum yang berhubungan dengan polip harus diperiksa karena bisa menjadi tanda kanker kolorektal.
- Fisura anus
Fisura anus biasanya dialami bayi. Tapi, orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Fisura anus terjadi karena sembelit atau tinja yang besar dan keras hingga sulit dikeluarkan.
Feses yang besar dan keras menimbulkan retakan pada kulit. Peregangan kulit anus membuat celah terlihat.
Untungnya, menukil Very Well Health, fisura anus bisa sembuh dengan sendirinya.
Anda dapat mengobati rasa sakit dan ketidaknyamanan dengan petroleum jelly. Minum lebih banyak air dan konsumsi makanan berserat tinggi dapat membantu melunakkan feses.
- Gastroenteritis
Gastroenteritis atau dikenal juga dengan sebutan tukak lambung adalah penyakit yang menyerang lambung dan usus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Terkadang, gastroenteritis dapat menyebabkan diare berdarah.
Sering kali, gastroenteritis sembuh dengan sendirinya. Tapi akan lebih baik untuk menemui dokter jika gejala berlangsung lebih dari satu atau dua hari.
- Angiodysplasia
Tinja berdarah yang tidak dapat dijelaskan sering kali disebabkan oleh angiodisplasia. Angiodysplasia dapat terjadi karena pembuluh darah di usus menua atau melemah. Jenis pendarahan ini bisa berwarna merah atau gelap.
Angiodysplasia sering terjadi selama penyakit ginjal stadium akhir (penyakit ginjal) atau gagal ginjal. Orang dengan kelainan perdarahan genetik umum yang disebut penyakit von Willebrand mungkin juga menderita angiodisplasia.
- Kanker
Kanker kolorektal bisa jadi penyebab tinja berdarah. Maka dari itu, penting menemui dokter jika Anda melihat gejala ini. Pendarahan dari kanker kolorektal mungkin berwarna merah atau gelap.