JOGOROTO, KabarJombang.com – Pedangan tahu dan tempe di Kabupaten Jombang lebih memilih untuk menjual kedelai oplosan. Karena, keuntungan lebih besar di tengah meroketnya harga bahan baku.
“Saya campurkan, karena kualitas kedelai impor lebih bagus dan bersih di bandingkan dengan kedelai lokal,” ujar Siti Mahmuro (49), pemilik toko kedelai pada Sabtu (1/10/2022).
Jika tidak dicampurkan, lanjut Mahmuro, dirinya akan mendapatkan keuntungan sedikit. Pasalnya, harga kedelai hingga kini merangkak naik terus-menerus.
“Jika tidak dicampurkan keuntungan kita kurang, karena harga kedelai sekarang per kilogramnya sudah mencapai Rp 12.800,” bebernya.
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk selalu menstabilkan harga kedelai, karena kenaikan harga kedelai sangat berdampak pada penurunan omzet yang biasa ia peroleh.
“Saya harap pihak pemerintah dapat menstabilkan harga kedelai, karena omset menurun semenjak harga kedelai naik, kurang lebih 20 persen,” jelasnya.