JOMBANG, KabarJombang.com – Focus Group Discussion (FGD) di MAN 1 Jombang menggunakan hasil karya ilmiah peserta didik, angkat pembahasan Mitos Suleten, ajak masyarakat melestarikan lingkungan.
Mengangkat isu “Keterkaitan Mitos Suletan, dengan Perilaku Pembuangan Diaper di DAS Brantas : Pendekatan Sosial Ekologi”, FGD ini dihadiri langsung oleh Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kemenag Jombang serta Dinas Kesehatan (Dinkes).
Kepala Sekolah MAN 1 Jombang, Erma Rahmawati menyebut, kegiatan tersebut digelar di Aula Asrama Putri MAN 1 Jombang pada Jumat (16/9/2022).
“Kita mengadakan FGD yang menghadirkan Bupati, DLH, Kemenag dan Dinas Kesehatan, Kepala Desa Jombang beserta warganya dalam rangka untuk mendukung anak-anak kita yang sedang melakukan penelitian dengan tema ‘Berantas Suleten’. Dan kami juga membutuhkan dukungan dari para pejabat tersebut,” ucapnya.
Erma melanjutkan, penelitian karya ilmiah ini menyangkut kebersihan lingkungan, seperti pembersihan sampah yang berhubungan dengan Diaper. Nantinya, hasil penelitian dari anak-anak ini akan dibawa ke lomba LKIR yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Oktober di Jakarta bulan depan.
“Harapan kami tentu anak-anak bisa mengabdi untuk masyarakat terutama dalam bidang penanganan sampah dan bisa menjadi juara di tingkat nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang juga hadir membuka FGD, turut mendukung hasil penelitian dua siswi MAN 1 Jombang tersebut.
“Dimana ini adalah kompetisi untuk para peserta yang terjaring di Provinsi dan kemudian akan ikut di tingkat nasional untuk karya ilmiah. Semoga ini juga bisa membawa nama baik Kabupaten Jombang,” jelasnya.
Pemkab Jombang juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya dan berharap peserta yang dikirim ke kompetisi penelitian lingkungan hidup ini dapat mengharumkan nama Kabupaten Jombang.
Secara pribadi, Bupati juga mengajak masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan DAS Brantas dan tidak langsung mempercayai mitos Suleten.
“Saya pribadi mengajak seluruh masyarakat Jombang untuk menjaga kebersihan DAS Brantas. Dan juga masyarakat agar tidak mempercayai mitos suleten, karena itu informasi yang tidak benar adanya,” katanya.
Menurutnya, suleten hanyalah sebuah mitos. Paling penting adalah menjaga lestari lingkungan sebagai jejak sejarah untuk anak cucu kelak.
“Suleten hanyalah mitos yang hanya kan mencemari lingkungan. Sekali lagi mari kita menjaga kebersihan DAS Brantas agar lingkungan kita sehat. Karena sejarah paling besar adalah lingkungan yang lestari dan terjaga,” pungkasnya.(Anggit)