Disperindag Tak Beri Solusi, Para Perajin Tahu di Jombang Akan Mogok Produksi

Caption : Aktivitas produksi tahu di Kabupaten Jombang
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Dampak dari kenaikan harga kedelai disikapi perajin tahu di Jombang dengan rencana akan melakukan mogok produksi selama tiga hari.

Pengrajin tahu yang mengatasnamakan dirinya sebagai Komunitas Paguyubam Tahu Jombang, menyerukan aksi mogok produksi tahu dimulai pada Minggu-Selasa (20-22/2/2022), serta mogok jual tahu mulai Senin-Rabu (21-23/2/2022).

Baca Juga

“Hal ini kami lakukan guna menyikapi harga kedelai yang semakin melejit tak terkendali. Hal ini memberatkan kami selaku pengrajin tahu,” tulis dalam surat yang bertanda tangan Ketua Paguyuban, Imam Subkhi.

Dalam surat bernomor 001/KTJ/II/2022 dengan perihal pemberitahuan penyikapan harga kedelai tersebut, ditujukan kepada perajin tahu se-Jombang yang tersebar luas di grup WhatsApp atau media sosial di Kabupaten Jombang.

Surat tersebut juga menyampaikan harapan perajin tahu agar pemerintah terkait mengambil tindakan atas kenaikan harga kedelai yang menambah beban mereka di masa pandemi covid-19.

“Kami berharap ada perhatian dari pihak pemerintah baik daerah maupun pemerintah pusat serta pihak terkait agar secepatnya menurunkan harga kedelai guna keberlangsungan usaha kecil kami dan meringankan beban hidup kami dimana serba sulit akibat pandemi,” tambah tulisan dalam surat tersebut.

Atas hal tersebut, salah satu warga di Kecamatan Tembelang, Tri Kurnia atas rencana mogok produksi tahu di Jombang, dirinya mengungkapkan agar segera ada solusi yang tidak saling merugikan.

“Sebagai rakyat biasa gini bisanya cuma berharap agar kondisi itu segera pulih, cepat ada jalan keluar biar sama enaknya. Kalau perajin tahu mogok, kalau makan biasa pakai tahu dan gak ada kan juga gak enak, masa harus puasa gak makan tahu dulu,” ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jombang mengaku tidak bisa berbuat banyak atas kenaikan harga kedelai tersebut.

Kepala Disperindag Kabupaten Jombang, Hari Oetomo hanya bisa meminta masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga kedelai agar memahami kondisi proses berjalannya aktivitas pasar saat ini.

“Masyarakat agar bisa memahami ini karena kondisi demikian tidak bisa dihindari karena musim atau karena yang lainnya,” ujarnya.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dari Pemerintah pusat atas kenaikan harga kedelai yang ada di Jombang.

“Kita pantau dan menunggu regulasi harga dari pusat, karena jika disinyalir perlu disesuaikan, kami masih menunggu itu,” terangnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait