JOMBANG, KabarJombang.com – Peristiwa yang dialami kedua pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Jombang yang meninggal usai divaksin, membuat trauma dan ragu terhadap masyarakat terkait vaksinasi Covid-19.
Dari kejadian ini, program vaksinasi anak sekolah dengan usia 6-11 tahun di Kabupaten Jombang berdampak. Hal ini juga disadari oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, yakni Budi Nugroho.
“Ada, pasti ada (dampaknya). Seperti ada yang ragu dan takut, tapi ya wajar,” ujar Kadinkes Jombang kepada sejumlah awak media.
Menyadari yang dialami warga tersebut, Kadinkes Jombang menjelaskan bahwa tidak akan memaksa bagi warga yang masih ragu dan ketakutan. Namun demikian, pihaknya tetap akan melakukan upaya agar anak yang belum divaksin, bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 selanjutnya.
“Karena satu-satunya perlindungan untuk mereka ya, vaksinasi ini. Ini tetap berlanjut, karena sudah menjadi program Pemerintah,” jelas Budi saat ditemui di halaman kantor Dinkes Jombang.
Sementara untuk target penyelesaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Jombang, Budi mengatakan selama 2 bulan. Sebelum adanya kejadian yang dimaksud, vaksinasi tersebut terus berjalan lancar dalam satu bulan hingga mencapai 40 persen.
“Sebenarnya target saya sebelumnya 2 bulan ya, tapi itu masih satu bulan sudah mencapai 40 persen. Ya mungkin kalau tidak ada berita-berita yang sebelumnya itu, ya bisa kita selesaikan dalam 2 bulan ini,” imbuhnya memungkasi.