WONOSALAM, KabarJombang.com – Petani buah salak di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Kombang, terancam gagal panen. Karena banyak dimakan hewan seperti tupai.
Menurut Suyanto, sejak memasuki musim hujan kebun salak miliknya diserang hewan. Lantaran, buah cepat matang.
“Kalau musim hujan kan buah salak cepat masak, jadi kalau musim hujan seperti sekarang ini banyak hewan seperti tupai itu yang makan buah,” kata dia, Minggu (31/10/2021).
Pria berusia 40 tahun ini menuturkan, jika serangan hewan itu seringkali beraksi di malam hari. Sehingga ketika hendak menyiram pohon, dirinya seringkali melihat tangkai buah salak yang lepas dan buahnya berserakan di tanah.
“Ada yang dimakan setengah, juga terkadang saya lihat buah salak ini sampai jatuh ke bawah. Ya ini dari ulah hewan itu. Sehingga kalau banyak buah yang dimakan, justru kami rugi kan,” jelas Suyanto.
Sementara itu, ia mengaku jika sudah banyak cara yang dilakukan untuk membasmi serangan hewan tersebut. Mulai dari seperti memberi obat hingga memusnahkan hewan dengan di tembak.
“Akan tetapi tetap saja kalau lagi mau panen itu, banyak tangkai buah yang hanya tinggal kulit salaknya. Kalau upaya kedepannya yang kami bisa lakukan itu, hanya memberi obat saja,” katanya.
Kendati demikian, hal itu menurut Suyanto mengatakan tidak sampai berdampak terhadap harga jual buah salak miliknya. Seperti yang disampaikan, dirinya tetap menjual Rp 5000 perkilogram buah salak.
“Kami jualnya langsung ke penyuluh. Lalu oleh mereka dijual ke pasar-pasar gitu. Jadi meskipun banyak buah yang habis dimakan, harga jual salak tetap kami stabilkan. Karena bagi kami ini sebuah cobaan, jadi cukup berdoa agar lebih baik dan bersabar saja,” imbuhnya memungkasi.
Diketahui, terdapat 600 pohon salak yang dimilikinya di halaman kebunnya. Pohon salak tersebut terbagi menjadi dua jenis buah salak, diantaranya yakni buah salak pondo dan madu.