JOMBANG, KabarJombang.com – Proyek revitalisasi Alun-alun Jombang yang menelan anggaran sebesar Rp 9,7 miliar, akan dilakukan groundbreaking pada Jumat 10 September 2021 esok hari.
Proyek revitalisasi Alun-alun Jombang ini lolos dari filterisasi refokusing anggaran untuk penanganan covid-19.
Disisi lain dengan adanya proyek revitalisasi alun-alun Jombang tersebut, Pemkab bersama DPRD Jombang lebih memilih menggagalkan pengadaan kain seragam gratis di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) sebesar Rp 16 miliar, untuk kebutuhan penanganan Covid-19. Padahal program ini merupakan salah satu janji kampanye Bupati Jombang, Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati, Sumrambah.
Anggaran untuk revitalisasi Alun-alun Jombang ini sebelumnya terancam silpa. Karena, proses lelang yang membutuhkan waktu akibat calon pemenang tender tidak bisa melengkapi persyaratan sempat tersendat.
Namun ditemukan pemenang tender lain dan saat ini menjadi mitra Pemeintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup yang digadang merampungkan proyek dengan nilai tender Rp 8 miliar mulai September 2021 ini.
Proyek Terkesan Dipaksakan dan Tender Sempat Tersendat
Proyek revitalisasi Alun-alun Jombang menggunakan konsultan perencana dari Jakarta, PT. Sugitex Indo Tama, konsultan teknik dan manajemen dilakukan secara pengadaan langsung. Biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan proyek revitalisasi Alun-alun Jombang ini sebesar Rp95 juta.
Tak kunjung ditenderkannya proyek revitalisasi Alun-alun Kota Santri ini diduga akibat proses perencanaan yang lambat seperti yang diungkapkan salah satu sumber internal sebagai ASN di lingkup Pemkab Jombang. Semestinya, pasca diprogramkan pada awal tahun 2021 lalu, perencanaan proyek harus segera dilakukan. Sehingga proses lelang proyek bisa dilakukan sebelum pertengahan 2021.
“Kalau perencanaan bagus semestinya tidak seperti ini. Saya menduga ini karena konsultannya tidak begitu mengerti konstur dan nilai-nilai Jombang, sehingga agak kebingungan. Kalau tidak salah konsultannya dari Jakarta,” jelas pria yang juga berprofesi sebagai ASN ini beberapa waktu lalu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ahmad Rofiq Ashari mengatakan jika beberapa waktu lalu menyebut proyek tersebut belum bisa direalisasi. Sebab, pemenang tender pertama yakni CV Bintang Sakti Utama dengan penawaran Rp 7,6 miliar belum bisa memenuhi persyaratan dan proyek tersebut tengah dialihkan ke pemenang kedua CV Berkah Ramadhani Persada.
“CV Bintang Sakti Utama tidak bisa memenuhi persyaratan dokumen yang harus dipenuhi sesuai syarat-syarat khusus kontrak sebelum SPPBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa), sehingga SPPBJ tidak bisa diterbitkan untuk dia,” tuturnya pada kabarjombang.com, Senin 23 Agustus 2021.
Rofiq mengungkapkan, jika saat ini proyek tersebut tengah dalam proses pengalihan ke pemenang kedua, yakni CV Berkah Ramadhani Persada dengan penawaran Rp 8 miliar. Akan tetapi jika pada saat SPPJB pihak penyedia tidak bisa memberikan jaminan pelaksanaan sebelum kontrak, maka akan dinyatakan gagal.
“Kalau nanti tidak bisa memberikan surat jaminan pelaksanaan kontrak otomatis beralih ke cadangan ketiga, yakni CV Sederhana Landscape yang menawar Rp 8,1 miliar. Tentunya akan molor paling lambat 4 hari. Karena semua tahapan harus terpenuhi semuanya,” tambahnya.
Penandatanganan kontrak dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2021 mendatang. Kemudian proyek rehabilitasi Alun-alun Jombang tersebut diperkirakan baru akan dikerjakan pada awal bulan September 2021 sampai dengan awal bulan Desember, dengan durasi waktu 90 hari sesuai dalam kontrak kerja.
CV Berkah Ramadhani Persada Pemenang Tender Disinyalir “Pesanan”
CV Berkah Ramadhani Persada menjadi pemenang tender proyek revitalisasi Alun-alun Jombang dengan nilai kontrak Rp 8 miliar, setelah berada di urutan kedua calon pemenang tender akibat calon pemenang tender diurutan pertama tak bisa penuhi persyaratan.
Menyusul telah dilakukannya penandatanganan kontrak antaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang dengan CV Berkah Ramadhani Persada.Perusahaan tersebut menjadi pelaksana proyek setelah pemenang tender pertama gagal memenuhi syarat. CV Berkah Ramadhani Persada telah menyerahkan jaminan pelaksanaan.
Berdasarkan sumber internal ASN dilingkungan Pemkab Jombang, bahwa pada pertengahan Juni 2021, Pemkab Jombang sempat mengirimkan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke Jakarta untuk bertemu dengan konsultan perencanaan proyek Alun-alun Jombang. Diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Kepala Bappeda Kabupaten Jombang.
“Iya setahu saya begitu. Kalau tidak salah di Jakarta itu tanggal 14 Juni lalu. Karena perencanaannya tidak kunjung jadi, bahkan maketnya saja belum selesai sampai sekarang,” ungkap sumber.
Pria yang sudah bertahun-tahun mengabdi di Pemkab Jombang menyayangkan, mengapa konsultan perencanan proyek strategi itu harus mengambil dari luar daerah. Padahal menurutnya banyak konsultan perencana lokal Jombang yang tak kalah mumpuni.
“Kenapa harus pakai konsultan dari Jakarta, padahal dari Jombang sendiri banyak konsultan yang bagus, atau mungkin ambil dari Surabaya biar mudah komunikasinya,” sesal sumber.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen proyek revitalisasi Alun-alun Jombang Ahmad Rofiq menyatakan jika tak kunjung dilelangnya proyek pengandaan ini disebabkan karena kehati-hatian. Sebab, revitalisasi Alun-alun Jombang banyak melibatkan kepentingan publik yang mesti diwadahi.
“Kita laksanakan pada pertengahan tahun karena desain Alun-alun ini banyak melibatkan kepentingan publik. Sehingga banyak pertimbangan dan kehati-hatian agar tidak menggeser fungsi alun-alun,” kata Rofiq.
Maket Belum Pernah Dipublikasikan, Disebut Gunakan Konsep Milineal Modern
Meski hingga saat ini belum diketahui secara pasti maket atau gambaran rencana revitalisasi Alun-alun Jombang kepada publik, beberapa waktu lalu melalui PPK proyek tersebut, Ahmad Rofiq Ashari menyebut, Alun-alun Kabupaten Jombang ini akan menggunakan konsep modern. Sehingga akan ada perbedaan mencolok sebelum dan sesudah revitalisasi dilakukan.
“Alun-alun akan mengedepankan konsep milenial modern yang mengedepankan ramah anak. Terdapat Playground yang dapat dinikmati tanpa berbayar. Karena mengedepankan pendidikan karakter untuk menikmati fasilitas harus menyanyi Garuda Pancasila atau Al-fatihah,” lanjutnya.
Meski mengedepankan konsem milenial modern, namun Rofiq memastikan jika konsep itu tidak akan meninggalkan fungsi Alun-alun saat ini. Salah satunya sebagai tempat upacara, hanya saja akan didesain lebih modern.
“Tentu akan lebih milenial dan instagramable, tapi tetap fokus pada ramah anak. Ruang publik ini saya harap bisa tuntas dan terwujud untuk kebanggan masyarakat Jombang. Dengan adanya tempat ini diharapkan dapat membantu visi misi pemerintah dengan konsep yang sudah kita tata sedemikian rupa,” kata Rofiq. (Diana Kusuma/Daniel Eko)
-
23 Juni 2021, 15:12
Alun-alun Jombang Bersolek, Digerojok Rp 9,7 Miliar
-
28 Juni 2021, 15:44
Belum Masuk Lelang, Revitalisasi Alun-Alun Jombang Terancam Molor
-
Dibaca Saat ini 9 September 2021, 20:34
Lolos Jaring Refocusing, Proyek Revitalisasi Alun-alun Jombang Bersiap Groundbreaking
-
10 September 2021, 6:18
Rp 9,7 Miliar untuk Persolek Seperempat Bagian Alun-alun Jombang
-
20 Oktober 2021, 5:40
Proyek Revitalisasi Ubah Fungsi Alun-alun Jombang
-
21 Desember 2021, 13:57
Belum Diresmikan, Tanaman Hias Proyek Revitalisasi Alun-alun Jombang Mati