Bupati Jombang Siapkan Beasiswa Tiga Anak Yatim yang Ibunya Meninggal Covid-19

Bupati Jombang Siapkan Beasiswa Tiga Anak Yatim yang Ibunya Meninggal Covid-19
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menyerahkan bantuan kepada tiga anak yang ibunya meninggal akibat terpapar Covid-19. Bantuan tersebut diserahkan di di isoter Rumah Sehat Mojowarno, Jombang.Daniel
  • Whatsapp

MOJOWARNO, KabarJombang.com – Pemkab Jombang menjamin biaya pendidikan bagi tiga anak yang ibunya meninggal akibat Covid-19. Bupati Hj Mundjidah Wahap memastikan akan memberikan beasiswa bagi pendidikan ketiga bocah yang kini masih menjalani isolasi di di Rumah Sehat Mojowarno.

Tiga bocah ini antara lain adalah BRM (15), AR (12), dan AF (4) menjalani isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19 setelah ibu kandungnya meninggal dunia akibat terjangkit virus Corona. Sedangkan ayah telah meninggalkan rumah setelah cerai dengan ibunya.

Baca Juga

Bupati menyampaikan jika Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan kepada tiga anak piatu asal Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojorwarno, Kabupaten Jombang itu.

“Anak pertama yang sudah duduk dibangku SMA, dan yang usia SMP tadi saya ajak masuk ke Pondok Tambak Beras dianya mau, dan adiknya yang masih berumur 4 tahun, akan ditempatkan di panti asuhan yang ada di Tambak Beras juga,” tutur Bupati Jombang.

“Sehingga kakak-kakaknya ini biar tenang sekolah karena adiknya juga tinggal dipanti asuhan. Inilah yang harus kita berikan bantuan untuk keberlangsungan pendidikannnya,” tambah Mundjidah Wahab.

Kondisi pasien isoter di Rumah Sehat Mojowarno menurut Bupati dalam keadaan yang sudah membaik. Bahkan sudah ada 7 orang yang siap untuk pulang. Hal itu juga dialami ketiga anak piatu ini dan akan segera pulang.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Jombang yang juga putri Pahlawan Nasional KH. Akh Wahab Chasbullah ini juga menegaskan, jika ada kasus yang sama di Kabupaten Jombang pihaknya menyatakan siap untuk menampung anak-anak yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid-19.

“Saya siap menampungnya, di pondok saya sekitar 20 orang anak yatim piatu yang juga menimba ilmu kita gratiskan hingga kuliah, bahkan ada yang sampai nikah. Nanti, juga bisa saya titipkan di pondok besar lainnya seperti Tebuireng atau Darul Ulum,” tegasnya.

Tentunya sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang jelas antara lain dengan surat-surat harus lengkap dari pihak desa. Seperti latarbelakang anak tersebut, dan ia tinggal dengan siapa. Bupati Mundjidah memastikan jika para anak-anak ini merupakan tanggungjawab Pemkab Jombang.

Bupati Mundjidah juga meminta kepada para petugas untuk memperhatikan pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala mendapatkan asupan makanan dan gizi yang cukup, sesuai keperluan untuk percepatan pemulihan kondisinya. Selain suplai obat dan vitamin, serta bantuan alat kesehatan, pasien isolasi terpusat di rumah sehat juga mendapatkan kunjungan rutin dari petugas medis.

“Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kami berharap masyarakat tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Yakni, memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, serta menjauhi kerumunan. Karena hal itulah yang menjadi kunci memutus rantai penyebaran Covid,” tukas Mundjidah.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait