KABUH, KabarJombang.com – Imajinatif, kreatif, tidak gampang putus asa, sepertinya cocok disematkan pengusaha muda di pelosok Kabupaten Jombang ini. Nyatanya, usaha toko mainan yang dirintisnya, tak begitu terdampak pandemi Covid-19.
Adalah Fernando Yorizki Abmi, pria asal Dusun Pakis, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Sekitar satu tahunan yang lalu, dirinya telah mempunyai dua toko mainan, salah satunya ditempatkan di halaman rumahnya. Toko mainan yang dimilikinya dikatakan dirintis sejak awal masa pandemi melanda.
Kendati demikian, barang dagangannya tetap lancar dan laris di masa pandemi Covid-19. Lantas bagaimana bisa? Memang, dimasa pandemi Covid-19 banyak sektor pekerjaan yang berdampak imbas pandemi dan aturannya. Namun untuk mengantisipasi hal itu, Fernando sudah terfikir untuk mencari jalan lain.
“Ya kalau berjualan diam di tempat saja pasti akan berdampak besar, tapi dari awal saya sudah berfikir untuk juga memasarkan di beberapa sosial media online. Selain itu juga dibantu membuat design kreatif lah untuk di posting di wa ataupun Instagram. Ya begitulah jalan alternatifnya, Alhamdulillah intinya bisa bertahan di masa pandemi Covid-19,” ujarnya kepada KabarJombang.com.
Sehingga tiap hari di toko permainannya tak pernah sepi pengunjung. Meskipun ada yang beli dan hanya bertanya soal harga. Dikatakan pemuda yang masih berusia 21 tahun itu, kendati pandemi Covid-19, harga tiap barang dari jualannya tidak naik.
“Karna kalau saya naikkan, bagaimana nasib mereka yang ekonominya terdampak pandemi dan PPKM Darurat ini. Malahan yang ada mereka ke sini hanya menawar saja, tidak membeli. Jadi saya tetap menyesuaikan lah gitu,” jelasnya saat diwawancarai.
“Alhamdulillah meskipun pandemi, jualan tidak pernah sepi. Terkadang kalau tiap harinya itu ada 10 sampai 15 permainan yang terjual. Dan selain mainan juga ada seperti pakaian yang dipesan online gitu,” tuturnya dengan jelas.
Namun setelah adanya adanya PPKM Darurat, pihaknya mengaku dalam satu bulan ini omzet penghasilannya menurun daripada bulan sebelumnya. Jika sebelumnya pendapatan bersih yang didapat sekitar 4 juta sampai 5 juta dalam sebulan, kini turun hingga setengahnya.
“Jadi saya harap pemerintah pusat dan khususnya Jombang bisa mengatur aturannya dengan baik dan memikirkan rakyat di bawah, sehingga dalam aturan juga ada solusi. Pada intinya dengan terus berdoa semoga pandemi ini cepat berakhir,” kata Fernando.