JOMBANG, KabarJombang.com – Bidara atau juga disebut widara adalah pohon kecil yang banyak tumbuh di wilayah kering. Tanaman ini memiliki daun berbentuk bulat panjang.
Meski belum terlalu populer, banyak orang menggunakan daun dari pohon bernama Latin Ziziphus mauritiana untuk alasan kesehatan. Bahkan, beberapa manfaat daun bidara sudah diuji dan dibuktikan beberapa penelitian.
Dalam pengobatan tradisional, daun widara digunakan sebagai antidiabetes, sedatif, bronkitis, dan antidiare oleh penduduk setempat.
Salah satunya seperti laporan penelitian pada tahun 2016 terkait manfaat kesehatan dan potensi nutrisi senyawa bioaktif daun bidara.
Menurut studi tersebut, tanaman ini diketahui kaya akan polifenol, siklopeptida alkaloid, saponin dammarane, vitamin, mineral, asam amino, dan asam lemak tak jenuh ganda.
Senyawa-senyawa tersebut bersifat antimikroba, anti-inflamasi, hipoglikemik, antioksidan, serta memiliki efek imunomodulator.
Menurut dr Arina Heidyana, manfaat daun bidara memang banyak, mulai dari mengontrol gula darah sampai masalah lambung.
“Manfaatnya antara lain bisa mengontrol gula darah, menurunkan kolestrol, melancarkan pencernaan, menurunkan demam, dan meredakan gangguan lambung,” ungkap dr. Arina Heidyana.
Selain itu, seperti disinggung sebuah penelitian, salah satu potensi manfaat daun bidara lainnya adalah untuk memperbaiki pola tidur. Studi ilmiah pernah dilakukan pada tikus. Hasilnya, diketahui tikus memiliki waktu tidur yang lebih panjang.
Flavonoid dan saponin senyawa bioaktif yang ditemukan di tumbuhan bidara juga terbukti meningkatkan waktu tidur. Penelitian lain menunjukkan flavonoid dalam daun bidara bisa meningkatkan waktu yang dihabiskan dalam tidur gelombang lambat dan tidur REM.
Nah, bagi banyak orang, masalah tidur berujung pada masalah kecemasan. Senyawa bioaktif yang sama dalam bidara bisa membantu meningkatkan kualitas tidur juga dapat meredakan kecemasan dengan atau tanpa masalah tidur.
Selain itu, penderita masalah lambung juga bisa merasakan manfaat daun bidara. Bahan alami ini ternyata telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati masalah gastrointestinal, termasuk kembung, sakit perut, dan sembelit.
Penelitian menunjukkan, daun widara dapat mengurangi asam lambung, sekaligus membantu melindungi dan mengobati tukak lambung. Penelitian juga menunjukkan bidara sangat efektif dalam mengatasi sembelit kronis.
Manfaat lainnya, bidara juga dikenal untuk sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang melemahkan fungsi kekebalan dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.
Beberapa senyawa yang ditemukan secara alami dalam bidara, termasuk saponin, flavonoid, dan polisakarida, berperan sebagai peningkat imunitas tubuh.
Tips Mengonsumsi Daun Bidara
Meski ada banyak manfaat daun bidara untuk kesehatan, pengonsumsiannya juga perlu diperhatikan. Apalagi, belum banyak penelitian soal tumbuhan yang satu ini.
Namun, jika Anda tertarik, dr. Arina menyarankan untuk mengonsumsinya dengan cara direbus terlebih dulu. Selanjutnya, minum air rebusannya.
Untuk dosis, tergantung pada usia, berat badan, dan kesehatan individu, serta kondisi yang ingin Anda tangani.
Selain cara konvensional yang disebutkan dr. Arina di atas, bidara kini juga sudah tersedia dalam bentuk suplemen.
Secara umum, disarankan agar Anda memulai dari dosis terendah, lalu secara bertahap meningkat sesuai kebutuhan.
Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi daun widara jika Anda memiliki kondisi berikut:
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui.
- Penderita diabetes.
- Alergi lateks. Jika Anda alergi terhadap lateks, Anda mungkin juga alergi terhadap bidara. Orang dengan alergi lateks harus menghindari mengonsumsi bidara.
Manfaat daun bidara memang banyak, dan beberapa di antaranya sudah diuji dalam penelitian. Akan tetapi, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.