JOMBANG, KabarJombang.com – Setelah tanggal 1 Syawal, umat Muslim disunahkan kembali untuk menjalankan puasa Syawal. Amalan sunah ini memiliki keutamaan dan keberkahan yang luar biasa.
Umat Muslim dianjurkan untuk puasa Syawal selama 6 hari setelah tanggal 1 Syawal, yaitu tanggal 2 hingga 7 Syawal. Namun dapat juga dilakukan secara tidak berurutan selama masih ada di bulan Syawal.
Lantas, apa saja keutamaan Puasa Syawal? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber:
Berpahala setara puasa setahun
Puasa Syawal ini memiliki pahala yang setara dengan puasa selama satu tahun. Keutamaan ini telah dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Muslim nomor 1164 yang menyebutkan bahwa, ” Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
Puasa Syawal dapat menyempurnakan ibadah umat muslim. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Ibnu Rajab seperti berikut ini:
“Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya. Maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)
Mendekatkan Diri kepada Allah
Setiap muslim yang mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, maka mendapat tempat mulia di sisi Allah. Selain itu, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibandingkan dengan minyak kasturi.
Keutamaan ibadah puasa sunah tersebut sebagaimana yang ditegaskan dalam salah satu hadis Qudsi berikut:
” Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, ” Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR. Muslim).