MOJOWARNO, KabarJombang.com- Pasca diterjang banjir yang menggenangi pemukimannya. Pemandangan bersih-bersih rumah, terpantau di beberapa wilayah desa di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang Jumat (2/4/2021) pagi.
Salah satu warga di Desa Selorejo saat membersihkan sisa banjir, Nia (30) mengatakan, jika banjir yang merendam beberapa pemukiman warga semalaman adalah banjir terparah dari sekitar enam kali banjir di tahun 2021 ini.
“Ini yang paling parah dari enam kali banjir dalam tahun ini. Biasanya gak sampai masuk, tapi ini sampai masuk rumah jadinya ya harus bersih-bersih gini,”tuturnya pada KabarJombang.com Jumat (2/4/2021).
Tentang penyebab banjir, menurutnya, selain curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut cukup lama juga disebabkan aliran dam sungai Gayam yang tersumbat.
“Katanya ada gerbangnya warga atau apanya gitu lho yang hanyut dan menutupi dam sungai Gayam, terus jadinya banjir,”jelasnya.
Diceritakan Nia, selain banjir di Selorejo, air juga mulai masuk rumah setinggi sekitar 80 cm di Dusun Budug mulai sekira pukul 21.00 WIB, diketahui hingga saat berita ini ditulis masih setinggi mata kaki.
“Di wilayah agak masuk itu di Dusun Budug tinggi banjirnya semalam sampai paha orang dewasa. Biasanya juga gak segitu, tapi semalam bisa segitu. Sampai pagi ini saja masih semata kaki airnya,”ungkapnya.
Selain daerah yang disebutkan Nia, beberapa desa lain di Mojowarno, juga mengalami banjir akibat luapan sungai Gayam semalam.
“Gak hanya sini saja kok yang banjir, daerah agak kebawah di Mojodadi itu juga banjir, Gayam, juga banjir. Sekarang kalau di kebun-kebun airnya pun masih ada,”katanya.
Beruntung, akibat banjir yang terjadi tidak menyebabkan kerugian material. Menurutnya hanya saja perlu ekstra tenaga untuk membersihkan lumpur sisa banjir yang menggenangi pemukimannya.