JOMBANG, KabarJombang.com – Total kasus Covid-19 di Kabupaten Jombang mencapai 3.034 orang per tanggal 21 Januari 2021. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penularan dan penyebaran Covid-19 masih alami trend yang meningkat.
Menurut data Dinkes Jombang yang dirilis pada hari Kamis (21/1/201) pukul 14.00 WIB, terdapat 3.034 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Peningkatan penyebaran virus corona tersebut tidak lepas dari beberapa cara penyebaran seperti dikutip dari WebMD yakni:
1. Penyebab Adanya Tetesan Pernapasan (Droplets) dan Aerosol
Pada saat orang yang terinfeksi Covid-19 sedang batuk, bersin, atau berbicara, droplets atau partikel kecil (erosol) akan membawa virus ke udara dari hidung atau mulut mereka. Sehingga, siapapun yang berada dalam jarak 2 meter dari pembawa virus tersebut dapat menghirupnya ke paru-paru mereka.
2. Transmisi Udara
Virus dapat masuk ke paru-paru jika seseorang menghirup udara yang mengandung virus itu. Dan penelitian menunjukkan bahwa virus dapat hidup di udara hingga 3 jam.
Hal ini juga diakui oleh WHO bahwa virus corona dapat menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang diudara, setelah adanya kritikan bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara dari para ilmuwan.
3. Transmisi Permukaan Benda
Virus Corona ini juga dapat terjadi saat seseorang menyentuh permukaan tempat yang sudah terkontaminasi virus batuk atau bersin seperti, menyentuh meja atau gagang pintu yang kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata. Maka virus dapat hidup dipermukaan seperti plastik dan baja tahan karat selama 2 hingga 3 hari.
Agar terhindar dari hal tersebut, maka bersihkan dengan desinfektan yang dalam satu keluarga sentuh beberapa kali sehari (seperti, meja dapur, kenop, dan permukaan lain) dan rajin mencuci tangan.
4. Penyebaran Melalui Fecal-Oral atau Feses Manusia
Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan jika partikel virus corona pada orang yang terinfeksi akan ditemukan pada facel-oral (seperti, urine dan feses). Tetapi, WHO mengatakan terkait penularan virus corona melalui fecel-oral belum ada laporan yang dipublikasikan dan bukan menjadi upaya transmisi utama virus corona.
Dan melalui laman resmi WHO, selain melalui fecal-oral, penyebaran virus corona juga bisa terjadi melalui darah, dari ibu ke anak, hingga dari hewan ke manusia.