BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Selain akibat guyuran hujan lebat selama tiga hari berturut-turut. Terendamnya ratusan lahan lombok di Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, juga akibat saluran yang berada di jalan tol kurang baik.
Demikian itu dikatakan Kepala Desa Tinggar Muhammad Madram, kepada KabarJombang.com, Selasa (3/11/2020) siang. “Banjir akibat hujan berturut-turut selama tiga hari. Selain itu juga diperkirakan akibat saluran air di jalan tol yang kurang sempurna,”ujarnya.
Akibat terendam banjir tersebut, kata Madram, petani terpaksa harus memanen lebih awal lomboknya. Selain tanaman lombok, yang ludes terendam banjir juga tanaman jagung.
Sementara petugas Hippa (Himpunan Petani Pemakai Air) Desa Tinggar, Fatkur Rohman (55) juga menyebutkan banjir disebabkan saluran air yang tidak lancar akibat adanya jalan tol. Karena saluran dipersempit, dan tidak disesuaikan dengan debit air.
“Kasun Tinggar sudah berkordinasi sama pihak tol, untuk melakukan pembersihan, namun nggak secara total, hanya dipinggir saja,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Rohman, banjir juga disebabkan tingginya curah hujan serta lagi aliran sungai di desa tersebut tidak lancar.
“Ini kan arah aliran sungai mengarah ke sini semua, mulai dari Perak mengalir kesini,” tambahnya.
Dikatakan, saat ini petugas dari Dinas Pengairan sudah berkoordinasi, dan tim sudah turun. Hanya saja tim yang diturunkan terbatas dan dibagi di beberapa wilayah.
Fatkur Rohman menuturkan, prediksi hujan dengan curah intensitas tinggi biasanya terjadi pada bulan Desember. Namun ketika awal bulan November intensitas hujan sudah tinggi.
“Kami dengan berbagai pihak berupaya dan terus berkordinasi. Kepala desa juga mengajukan bego untuk mengeruk sungai karena sudah dangkal sehingga daya tampung kurang. Biar hal ini tidak terjadi setiap tahun, dan tahun depan tidak seperti ini lagi,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan hektar lahan lombok di Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, terendam banjir. Akibatnya petani harus memanen lebih awal dan dipastikan merugi ratusan juta rupiah.