JOMBANG, KabarJombang.com – Tidak gratisnya biaya tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di RSUD Jombang, lantaran pihak RSUD Jombang membeli alat mendiagnosis Covid-19 tersebut.
Berbeda dengan tes PCR di RSUD Ploso, yang tidak ada biaya alias gratis. Ini karena mesin PCR di RSUD Ploso, murni bantuan dari pemerintah pusat dan bersifat kontinyu.
Hal ini diungkap dr M Sjarifuddin, Ketua Umum Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang. Menurutnya, biaya yang harus ditanggung pasien untuk tes PCR di RSUD Jombang, sekitar Rp 1,2 juta per pasien
“Cukup mahalanya tes PCR di RSUD Jombang disebabkan karena alat yang digunakan di RSUD Jombang itu beli. Yang sebelum adanya bantuan mesin PCR seperti di RSUD Ploso. Sehingga, ada biaya yang harus ditanggung pasien untuk tes PCR di RSUD Jombang sekitar Rp 1,2 juta per pasien,” kata dr M Sjarifuddin, Kamis (17/9/2020).
Dijelaskannya, terdapat tiga rumah sakit di Jombang yang membuka pelayanan tes PCR, yakni RSUD Jombang, RSUD Ploso, dan RS Unipdu. Namun, mesin PCR di Ploso dan Unipdu belum berjalan optimal, karena masih perlu ada beberapa yang harus dilengkapi dan dibenahi.
Pihak memperkirakan, PCR di dua RS tersebut mulai running pada September 2020 ini. “Penambahan mesin diagnostis itu menunjang untuk mengaktifkan kembali proses kasus penemuan baru. Jadi, jangan kaget setelah mesin PCR sudah optimal semua, kasus Covid-19 akan lebih naik lagi,” ujarnya.
Pasca running, pihaknya berharap masyarakat bisa menikmati pelayanan tes Swab menggunakan mesin PCR secara gratis atau dengan harga terjangkau.
“Harapannya akhir September ini. Kalau pun belum bisa member harga terjangkau, ya mencari solusi dan trobosan bagaimana memutar dana sehingga tetap terjangkau,” tandasnya.
Ia juga berharap, Dinkes Jombang serius membuka tenda-tenda tes Swab di sejumlah titik di Jombang, seperti Pondok Pesantren, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau lokasi lain yang dianggap prioritas. Sehingga, deteksi Covid-19 akan lebih optimal.