JOMBANG, KabarJombang.com – Meski belum jelas kapan pengisian perangkat desa yang kosong di Kabupaten Jombang digelar, sudah muncul kabar adanya gerakan lobi-lobi dilakukan para calon.
Mereka melakukan gerilya melobi, tentunya berharap agar bisa lolos menjadi perangkat desa. Bahkan, beredar kabar, mereka siap mengeluarkan biaya berapa pun, asalkan diterima jadi perangkat desa.
Dikonfirmasi terkait kabar yang mengemuka ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Sholahudin Hadi Sucipto, membantahnya. Menurutnya, tes perangkat desa untuk mengisi jabatan yang kosong, digelar melalui CAT (Computer Assisted Test).
“Nggak benar kalau seperti itu, selain tes-nya menggunakan CAT, pengisian perangkat desa masih ditunda karena pandemi Covid-19,” katanyadi ruang kerjanya, Senin (7/9/2020).
Sholahudin mengatakan, telah mengajukan ke BKN. Hanya saja, ia tidak bisa memastikan kapan penyelenggaraan pengisian perangkat desa tersebut. “Tapi, ini masih menunggu, belum tahu sampai kapan. Karena di BKN, ada CAT SKB CPNS,” sambungnya.
Disinggung kuota pengisian perangkat desa, pihaknya mengaku tidak hafal berapa jumlah perangkat desa yang kosong. Sholahudin menyarankan KabarJombang.com, agar langsung menanyakan ke Kabid Pemerintahan Desa DPMD.
“Kalau soal jumlahnya, nanti bisa ditanyakan ke pak Joko, karena lebih tahu. Terakhir yang kita tahu, ada sekitar 6 sampai 7 desa yang mengajukan pengisian perangkat desa. Tapi desa mana saja, saya nggak hafal,” pungkasnya.
Senada dikatakan Kepala Bidang Pemeritahan Desa DPMD Jombang. Joko Muji. Pihaknya belum bisa menjawab secara detail soal jumlah perangkat desa yang kosong di Kabupaten Jombang.
“Datanya yang bawa staf. Kebetulan lagi dinas luar. Kalau soal jumlah, berapa yang kosong, saya belum bisa jawab. Karena data pengajuan dari Pemdes bisa berubah tiap hari. Besok saja ke sini lagi, takutnya nanti salah. Biar dicek dulu oleh staf,” terangnya.