KESAMBEN, KabarJombang.com – Penyanitasi tangan atau hand sanitizer, akrab terdengar saat wabah Virus Corona mulai mewabah di Indonesia, termasuk Kabupaten Jombang. Mafhumnya, cairan pembunuh mikroorganisme ini mengandung alkohol 60 hingga 90 persen. Otomatis, bau alkohol cukup menyengat hidung. Ada juga yang hand sanitizer non-alkohol.
Lantas, bagaimana kalau cairan antiseptik ini beraroma pandan? Inilah salah satu inovasi lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Kandang Sapi, Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Di tengah gencarnya anjuran protokol kesehatan pada masyarakat, mahasiswa KKN 73 UMM ini turut memberi solusi membuat hand sanitizer, dengan bahan-bahan mudah didapat di lingkungan sekitar. Dan tentunya, modal pembelian bahan-bahannya tak terlalu merogoh kocek lebih dalam.
“Modal pembuatan hand sanitizer ini terbilang murah, namun ampuh membunuh mikroorganisme. Dan lagi, ini beraroma khas daun pandan yang tidak ada di toko. Paling penting, cara pembuatannya tidak sulit. Masyarakat awam kesehatan sekalipun, bisa membuatnya,” ujar Wiwin (22) saat ditemui di kediaman Firman, yang menjadi tempat singgah selama melaksanakan KKN.
Wiwin membeber, modal keseluruhan untuk pembuatan hand sanitizer sebesar Rp 130 ribu. Dan sudah cukup dibagikan kepada masyarakat di Dusun Kandang Sapi. “Tapi ini tidak kami jual. Hanya dibagikan ke warga Dusun sini yang membutuhkan,” ujar perempuan yang didapuk menjadi Bendahara di kelompok bernama KKN 73 UMM ini.
Meski terbilang mudah, lanjut Wiwin, pembuatan penyanitasi tangan berwarna hijau khas daun pandan ini, juga diperlukan pelatihan. Sebab, ada komposisi yang harus seimbang agar hand sanitizer menjadi ampuh membunuh kuman dan virus.
Dikatakannya, bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan handsanitazer aroma pandan yakni, alkohol 1 liter, aloe vera 100 ml, daun pandan secukupnya atau sesuai selera. “Komposisinya memang harus pas. Kalau daun pandannya sih sesuai selera saja, karena nggak berpengaruh,” kata Wiwin, didampingi Firman (22) anggota KKN 73 UMM yang juga Ketua Karang Taruna Dusun Kandangsapi.
“Kelebihan dari handsanitazer ini lain dari yang lain karena aromanya dan warna alaminya dari daun pandan asli,” ungkap Wiwin.
Sementara Firman menambahkan, hand sanitazer produk mahasiswa KKN 73 UMM ini, aman digunakan. Asalkan sesuai dengan anjurannya, yakni disemprotkan atau dituang ke kedua tangan, lalu menggosok-gosokan telapak tangan sampai 20 detik.
“Selain ampuh, hand sanitizer ini aman digunakan. Kita sudah melakukan riset untuk hal ini,” pungkas Firman menjamin.