JOMBANG, Kabarjombang.com – Seorang warga melancarkan aksi demo tunggal atau seorang diri di Balai Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Senin (6/7/2020) pagi.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan sekaligus protes terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos) terdampak Covid-19 di desanya, yang dinilai tidak tepat sasaran.
Dalam aksinya, warga bernama Zainuri, warga setempat itu, membawa kertas bertuliskan kata-kata kecaman dan kritik terhadap proses verifikasi dan realisasi penyaluran bansos Covid.
Selain itu, Zainuri juga berorasi untuk menyuarakan kekecewaan dan protesnya tersebut.
“Yang saya kakukan ini demi kebenaran, gara-gara WA saya tidak dibalas, telepon tidak diangkat, malah diblokir. Enake diapakno. Nanti uangnya terpaksa juga buat liwetan rame-rame, maasuk Pak Eko!!!,” teriaknya.
Aksi yang dilakukan pria yang sudah uzur usia ini guna meminta kejelasan aparatur terkait penerima bansos dampak Covid-19 yang dinilai masih pilih kasih.
Menurut Zaenuri, banyak warga yang mampu malah diberi bantuan. Sebaliknya banyak warga miskin malah tak mendapatkanya.
Salah satunya, dirinya sendiri. Pemilik warung kopi ini mengaku namanya baru masuk di data tambahan penerima bansos Pemrov Jatim sebesar Rp 200 ribu.
Kapolsek Diwek, AKP Achmad Chairuddin membenarkan adanya satu warga yang melakukan protes bansos di depan Kantor Desa Bandung Diwek.
“Kalau sekarang jam 09.00 WIB jadwalnya penyaluran BLT Pemprov tahap II di Desa Bandung. Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Bandung juga melaksanakan pengamanan di balai desa. Tadi ada protes satu warga ke perangkat desa terkait penyaluran BLT. Itu bukan demo. Kalau kalau demo harus ada izin atau pemberitahuan,” kata AKP Achmad Chairuddin
Aparat desa didampingi petugas Babinkantibmas dan Babinsa, mempersilakan warga tersebut menyampaikan uneg-unegnya di kantor desa.