JOMBANG, KabarJombang.com – Beredarnya e-poster terkait layanan rapid test Covid-19 secara mandiri di RSUD Jombang dengan tarif Rp 300 ribu, mengundang reaksi aktivis Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK) Aan Anshori. Pegiat anti korupsi ini mempertanyakan biaya yang dipatok RSUD setempat bagi warga Jombang yang berminat melakukan rapid test.
“Kenapa harus bayar sebanyak itu? Bukankah APBD telah menganggarkan Rp 140 Miliar untuk pandemi Corona dan setidaknya “baru” terserap sekitar Rp 16 miliar untuk bantuan langsung? Kemana sisanya?,” tandas Aan Anshori. Selasa (2/6/2020)
Menurut Aan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jombang perlu diaudit. Tidak hanya kinerjanya, Aan mengatakan, audit juga pada pengelolaan anggarannya. Ia menduga, ada kesan kuat ketidaktransparanan dan tidak akuntabel di dalamnya.
“Menurutku, dengan anggaran sebanyak itu Pemkab Jombang bisa membeli ribuan test pack Corona, dan mulai mendidik warga supaya bisa mengetes dirinya sendiri,” imbuh Aan.
Di sisi lain, sambungnya, patokan biaya rapid test tersebut meyiratkan kesan kuat Pemkab Jombang sedang melakukan komersialisasi test. Misalnya, dengan iming-iming surat hasil rapid test.
Aan pun membandingkan dengan Pemkab Gresik dan Pemkot Surabaya yang membebaskan biaya rapid test pada warganya. “Pemkab Jombang harus malu pada Pemkab Gresik dan Pemkot Surabaya, mereka menggratiskan test corona bagi warganya,” pungkasnya.
Berbeda dengan Aan Anshori, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, Muhammad Syarif Hidayatullah tak menyoal adanya biaya pada layanan rapid test berbayar di RSUD Jombang. Hanya saja, ia berharap, tarif nominalnya lebih murah dibanding di rumah sakit swasta.
“Menurut saya, biaya layanan rapid test Covid-19 mandiri di RSUD Jombang harus lebih murah ketimbang di rumah sakit swasta. Jika ternyata biaya rapid test di RSUD lebih mahal, maka itu sangat kami sayangkan. Karenanya, coba bandingkan biaya yang ditetapkan RSUD dengan rumah sakit swasta yang ada di Jombang,” kata Gus Sentot, begitu Waket Komisi D ini biasa disapa.
Diberitakan sebelumnya, sejak beredarnya pengumuman tersedianya layanan rapid test di RSUD Jombang pada 29 Mei 2020 lalu, banyak warga yang berminat memastikan antibodinya sedang melawan virus Corona atau tidak. Ini dibenarkan Humas RSUD Jombang, dr Fery Dewanto saat dikonfirmasi terkait beredarnya e-poster di Medsos sebelumnya.
Di e-poster itu diumumkan, RSUD Jombang membuka layanan rapid test Covid-19 setiap hari Senin-Kamis, mulai pukul 07.00-11.00 WIB. Bagi warga yang berminat bisa mendaftarkan diri di Poli Kesehatan RSUD Jombang (MCU) dengan biaya Rp. 300 ribu.