NGORO, (kabarjombang.com) – Sejak Pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Desember 2015 lalu, membuat sebagian besar warga galau. Sebab, kenaikan tarif listrik bakal semakin memperbesar pengeluaran untuk kebutuhan hidup per bulan.
Kondisi seperti ini tidak berlaku bagi Suraji (77). Selama 15 tahun ini, warga Dusun Pulorejo, Desa Blambangan, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang ini tak perlu mengeluarkan uang untuk biaya listrik, lantaran ia sendiri mampu merakit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mini untuk mencukupi kebutuhan listrik sehari-hari.
“Saat itu saya pindah dari Kota Batu kesini (Jombang). Disini belum ada listrik dan hanya mengandalkan lampu petromax saja. Waktu itu kalau mau pasang listrik harus pasang tiang sendiri sehingga biayanya mahal,” kata Suraji, Minggu (6/12/2015).
Berbekal mengamati sistem kerja peralatan dalam budidaya ikan air tawar miliknya, yang terdapat mesin penggerak untuk pakan ikan dengan menggunakan kincir angin, akhirnya diakhir tahun 1999, Sutarji membeli sebuah generator dengan daya 3000 watt seharga Rp 780.000. “Sempat gagal karena angin tidak mampu memutar generator,” kenangnya.
Kegagalannya saat itu, tak lantas ia putus asa. Dia terus memutar otaknya untuk mendapatkan cara bagaimana baling-baling bisa berfungsi menggerakkan generator. Akhirnya baling-baling itu dia pindahkan ke saluran air yang digunakan untuk mengaliri sawah. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil dan generator mampu menyuplai listrik.
“Praktis sejak tahun 2000 saya menikmati listrik gratis berdaya 450 watt. Rencananya, mau saya naikan lagi menjadi 900 sampai 1300 watt. Hanya tinggal mengganti baling-balingnya saja,” jelasnya.
Saat ditanya soal kelemahan PLTA mini rakitannya? Suraji mengaku selama ini dirinya tidak menemukan kesulitan berarti. Hanya saja, ia tidak memiliki tempat penyimpanan arus listrik. Sehingga jika baling-baling rusak, ia harus menunggu untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
“Paling kalau rusak itu klaker, brostel atau vanbelnya. Tapi itu jedanya juga sangat lama, kadang setahun sekali baru mengganti,” pungkasnya.(ari)