KABARJOMBANG.COM – Sebagai salah satu pengusaha sukses, Sandy Dolorosa Hartono (26) warga asal Jombang, tampaknya memiliki ketertarikan tersendiri di dunia politik. Bukan soal income alias penghasilan yang ia dapat. Lebih dari itu, baginya, kebijakan politik merupakan bagian penentu masa depan bangsa.
Ketertarikannya ini, membuatnya mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Jombang Dapil 1 (Kecamatan Jombang – Peterongan).
“Kalau ditanya emang masih kurang ya kok sampai mau jadi caleg? Jawabannya adalah bersyukur nggak kekurangan apapun dan selalu dicukupkan. Tapi sebagai manusia, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna bagi orang lain,” ucap Sandy.
“Sebenarnya, saya pribadi tidak suka politik. Apalagi di keluarga, tak ada satupun yang berpolitik. Tapi, kita tidak boleh apatis pada politik karena masa depan bangsa ditentukan oleh kebijakan politik saat ini,” lanjut pria yang juga Direktur CV Jombang Smart City ini.
Berawal dari kebosanan Jombang yang ngene-ngene wae, Sandy sangat menginginkan perubahan yang signifikan di Jombang, melalui adanya inovasi yang ditunjang dengan sentuhan IT (informasi teknologi).
Berangkat dari keinginan itulah, Sandy dengan mantap maju sebagai Caleg DPRD. Karena dia sadar, jika tidak punya kaki di parlemen, akan sulit untuk mewujudkan mimpinya untuk menjadikan Jombang menjadi Smart City.
Selain itu, dia mengaku prihatin dengan nasib komunitas positif anak muda di Jombang yang minim mendapatkan apresiasi dari Pemkab Jombang.
“Saya beri satu contoh. Sampai detik ini, Pemkab tidak memberikan kami tempat latihan, padahal kami selalu membawa nama Jombang di kejuaraan tingkat nasional, dan tak jarang menyabet juara 1,” lanjut Sandy yang juga menjabat sebagai ketua sekaligus atlit Club Sepatu Roda Jombang.
“Ya, basic saya memang di komunitas, seperti sedikit saya singgung di awal tadi, saya memang bukan orang politik,” tegas Sandy yang juga pendiri Kawasaki Ninja Club Jombang.
Dia juga mengaku, mendapatkan sumbangan dana kampanye dari donatur yang tak mau disebutkan namanya. Dari situ dan dukungan teman serta keluarganya, Sandy berkampanye turun langsung di jalanan, hingga dari satu desa ke desa yang lain.
“Udah keliling-keliling desa. Jadi mulai dari teman-teman komunitas, pasar, dan door to door dari rumah satu ke rumah yang lain, kepada masyarakat saya minta dukungan,” papar Sandy.
Sandy juga sering mengadakan acara ngopi dan liwetan bareng bersama warga sambil berdiskusi soal pelbagai problem yang dihadapi masyarakat, serta mengenalkan programnya.
Langkah yang ditempuhnya itu, dia menjadi optimis berdinamika di dunia perpolitikan. Keoptimisannhya, juga tak lepas dari total 50,2 persen jumlah pemilih milenial di Jombang tahun 2019 ini.
“Minimal saya dapat 5.000 suara,” ujar Sandy, saat ditanya target perolehan suara.
Saat ditanya soal politik uang, Sandy dengan tegas menampiknya. Dia mengaku tidak pernah memberikan uang kepada warga saat berkampanye.
“Saya sangat tidak setuju. Caleg yang memakai politik uang, sama saja dia melecehkan masyarakat. Karena terlalu murah menghargai suatu jabatan mulia yang akan diembannya selama 5 tahun,” jelas Sandy.
Dalam kesempatan ini, Sandy juga mengajak agar warga Jombang menggunakan hak pilihnya alias nyoblos pada Pemilu 2019 nanti.
“Saya mengingatkan masyarakat di Dapil I (Kec. Jombang- Peterongan) agar tanggal 17 April 2019 datang ke TPS masing-masing. Buka kertas suara warna hijau, cari Partai Solidaritas Indonesia, dan coblos Sandy Dolorosa Hartono nomor urut 1. Jangan Golput, karena kita memilih untuk hindari orang jahat pimpin negara,” pungkas pria yang sehari-harinya berdagang ini. (*/kj)