KABARJOMBANG.COM – Minimnya persiapan yang diperlukan penyandang disabiltas, saat sosialisasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni nanti oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang, justru dianggap banyak menyusahkan para penyandang disabilitas.
Seperti yang dikatakan Pembina Ikatan Penyandang Cacat (IPC), Faizudin. Ia menilai dalam sosialisasi ini, pihak KPU kurang kesiapan. Sebab, dalam sosialisasi tidak dilengkapi modul yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilas. Kendati dalam acara tersebut juga menghadirkan penerjemah.
“Yang saya sesalkan kurangnya alat peraga (sosialisasi). Padahal keputusan KPU Pusat alat peraga harus ada ketika sosialisasi. Makanya tadi kita pertanyakan,” ungkap Fais, usai mengikuti sosialisasi beberapa waktu lalu.
Selain itu, tempat acara sosialisasi tidak memiliki akses yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Padahal, di beberapa kantor sudah ada akses yang ramah untuk penyandang disabilitas seperti jalur khusus kursi roda.
“Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat lain. Kesimpulan kami dalam acara ini kurang kesiapan,” terangnya.
Meski begitu, M Fathoni, Komisioner KPU Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), mengatakan, ini dilakukan untuk mengajak penyandang disabilitas untuk “nyoblos” atau berpartisipasi memberikan hak pilihnya dalam Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
“Ini untuk mensosialisasikan Pilbup Jombang dan Pilgub Jatim 2018. Sasarannya teman-teman penyandang disabilitas, agar memberikan hak pilihnya nanti,” kata Fathoni, Kamis (19/4/2018).
Menurutnya, penyandang disabilitas merupakan satu dari sekian kelompok masyarakat sasaran KPU. “Sasaran kelompok masyarakat berkebutuhan khusus, masyarakat pinggiran seperti pegunungan, perempuan, dan pemilih pemula, juga menjadi sasaran utama KPU,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, KPU juga memberikan contoh surat suara khusus bagi penyandang tunanetra. “Berbeda dengan surat suara pada umumnya, nanti ada surat suara yang dilengkapi huruf braille untuk penyandang tunanetra. Nanti di TPS (tempat pemungutan suara) juga ada petugas yang mendampingi,” katanya. (aan/kj)