KABARJOMBANG.COM – Dikabarkan mendapatkan bagian dari pungutan liar (Pungli) yang dilakukan dr Inna Selisetyowati, tersangka KPK dalam kasus suap kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, Kepala Puskesmas dikumpulkan di Kantor Pemkab Jombang, Selasa (6/2/2018).
Kabarnya, seluruh Kepala Puskesmas sengaja dikumpulkan untuk tidak membuat kacau penyidikan yang dilakukan tim anti rasuah yang berhasil menangkap Bupati Jombang, beberapa waktu lalu.
“Memang kami mendapatkan pesan yang diberikan oleh KPK, agar petugas yang ada di Puskesmas tidak mencoba-coba menghilangkan sejumlah data yang ada di komputer mereka. Sebab, pihak KPK mengaku, sudah mengetahui isi data yang ada di masing-masing Puskesmas,” ujar Plt Bupati Jombang, Mundjidah Wahab saat ditemui di ruangannya.
Rapat tersebut diketahui dilakukan di ruangan Soeroadiningrat, lantai dua Pemkab Jombang secara tertutup. “Ini cuma rapat biasa mas, bukan soal apa-apa,” terang salah satu peserta rapat yang memilih kabur saat diwawancarai awak media.
Seperti yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta usai menetapkan Nyono Suharli Wihandoko dan dr Inna Selisetyowati sebagai tersangka. Dalam hasil penyidikan KPK, ditemukan aliran dana yang dipungut dari dana kapitasi puluhan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Jombang.
Terdapat pembagian dengan rincian, 1 persen untuk Plt Kepala Dinas Kesehatan, 1 persen untuk Paguyuban Puskesmas se-Jombang, dan 5 persen untuk Bupati. Sejak Juni 2017 lalu, tercatat ada 34 puskesmas yang dipungut dengan total dana mencapai Rp 434 juta.
Dana hasil pungli dana tersebut, sebanyak Rp 200 Juta sudah diserahkan dr Inna Selisetyowati kepada Bupati Nyono Suharli Wihandoko sebagai mahar dirinya untuk bisa ditetapkan menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang definitif. (aan/kj)