KABARJOMBANG.COM – Dianggap tidak maksimal dalam melakukan sosialisasi terkait calon perseorangan atau independen dalam Pilkada Jombang 2018, Tim H Abdul Khodir mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang, Rabu (15/11/2017) siang.
“Kita datang ke KPU Jombang bermaksud audensi terkait pencalonan Bupati/Wakil Bupati melalui jalur perseorangan atau independen. Namun, kita kecewa dengan KPU Jombang yang kurang maksimal melakukan sosialisasi terkait calon independen,” kata Heru Zandy, salah satu anggota tim H Abudl Khodir, setelah aundensi dengan KPU Jombang.
Kekecewaan mereka, selain tidak maksimalnya sosialisasi, juga soal durasi waktu yang diberikan oleh KPU dalam pengumpulan data dukungan calon independen selama 20 hari, yakni sejak pembukaan calon perseorangan pada tanggal 9 Nopember 2017 hingga batas akhir tanggal 29 Nopember 2017.
“Sosialisasi tersebut penting dilakukan KPU agar diketahui seluas-luasnya oleh masyarakat Jombang. Selain itu, jeda waktu 20 hari tersebut terlalu singkat untuk mengumpulkan data dukungan berupa KTP sebesar 7,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) atau 74.383 dukungan,” ungkapnya.
Selain kedua persoalan itu, mereka juga menilai sistem informasi pencalonan (Silon) untuk calon independen yang masih akan disosialisasikan oleh KPU. Sesuai jadwalnya, Silon tersebut akan disosialisasikan KPU Jombang pada Jum’at (17/11) mendatang. “Durasi waktu dalam mengakses dukungan dan dimasukkan pada Silon tersebut, juga terlalu singkat. Sebab, Silon ini saja masih akan dilakukan sosialisasinya,” tandasnya.
Disinggung alasan H Abdul Khodir memilih jalur independen kendati sudah mendaftar di 5 Parpol yakni PDI-P, Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Gerindra, Heru menjelaskan, jika hingga saat ini pihaknya masih menunggu rekom dari partai. Namun, pihaknya juga mengaku kecewa dengan sistem kepartaian yang sudah berjalan selama ini.
“Kita masih menunggu rekom dari partai. Namun, karena sistem di partai demikian, mending kita memilih dari jalur independen, seperti yang kita tempuh saat ini. Karena dengan begini, kita berjuang di jalur rakyat dengan dukungan mereka,” ujarnya.
Meski durasi waktu yang singkat, pihaknya mengaku sudah melakukan penggalangan dukungan sebagai syarat dukungan calon independen. “Kita sudah bergerak mencari dukungan rakyat Jombang. Saat ini, sudah mencapai 50 persen dari target yang ditentukan KPU Jombang. Kita menyempurnakannya dengan memanfaatkan waktu yang sempit ini,” tambah Heru.
Pantauan di lokasi, kantor KPU Jombang saat itu didatangi empat orang. Mereka melakukan audensi dengan seluruh komisioner KPU Jombang.
Sementara salah satu komisioner KPU Jombang, Ja’far, membantah pihaknya kurang melakukan sosialisasi. Pihaknya mengaku, sudah turun ke tiap kecamatan sejak beberapa bulan lalu. Misalnya, saat sosialisasi tahapan perekrutan PPK dan PPS. Selain itu, pihaknya sudah menggunakan banyak media sosialisi terkait tahapan pemilu. Sosialisasi itu dilakukan dalam bentuk surat pemberitahuan, publikasi melalui website, dan tatap muka langsung.
“Tahap pemilu sudah keluar berbulan-bulan lalu. Seandainya ada pihak yang berniat maju lewat independen, tentu jauh-jauh hari sudah menyiapkan persyaratan calon perorangan,” sebutnya.
Ja’far juga mempersilakan semua pihak untuk berkonsultasi dengan KPU selama jam kerja. KPU tidak pernah menutup diri masalah informasi Pilkada 2018. Sementara, bagi tim sukses yang punya surat mandat dari pasangan calon, maka KPU akan memberikan username dan Password guna menaikkan data dalam Silon.
“Belum terlambat bagi calon perseorangan. Tadi yang datang ada salah persepsi terkait pemberitahuan tahap pemilu. Oleh karenanya, mereka baru bergerak setelah tanggal 9 lalu,” pungkas Ja’far. (rief/aan)