WONOSALAM, KabarJombang.com – Jika Madura punya tradisi karapan sapi yang sudah medunia, lain halnya dengan warga di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonoosalam, Jombang. Mereka juga punya tradisi karapan, namun dengan menggunakan kambing.
Seperti halnya karapan sapi, karapan kambing juga melombakan adu cepat kambing yang di kendalikan oleh joki dari para peternak.
Tradisi lomba pacuan kambing ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Setiap tahunnya, tradisi ini digelar, dengan tujuan untuk menarik wisatawan datang ke Wonosalam. Karena di tempat ini merupakan salah satu obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Jombang.
“Meskipun hujan, yang nonton juga cukup banyak, kalauu dihitung ya sekitar seribuan,” ujar Supriono salah satu Panitia Lomba Karapan Kambing.
Dalam event ini, para joki beradu kecepatan di lapangan yang berukuran 6 kali 24 meter. Siapa yang sampai di garis finish terlebih dahulu, dia yang dianggap sebagai pemenang.
Namun ternyata tidak begitu mudah untuk mengendalikan kambing-kambing tersebut, bahkan sejumlah kambing terkadang berbelok arah, sehingga membuat para joki kwalahan.
“Harapannya, karapan kambing ini bisa menjadi ikon Desa Carangwulung, Wonoosalam, seperti yang saya ceritakan tadi,” imbuhnya.
Selain untuk memajukan wisata, karapan kambing ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar, yang banyak berprofesi sebagai peternak kambing.
“Harapannya seluruh kelompok peternak itu bisa mensupport karapan kambing ini, agar bisa lebih baik lagi di event-event berikutnya,” pungkasnya.