Tradisi Unik Warga Manduro Jombang, Berebut Makanan dan Hasil Bumi dari Dalam Dipan, Ini Filosofinya

Foto : Dipan berisi aneka makanan dan hasil bumi yang diperebutkan para warga di Dusun Gesing, Manduro, Kabuh, Jombang dalam acara sedekah bumi. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

KABUH, KabarJombang.com – Tradisi sedekah bumi kembali digelar oleh warga Dusun Gesing, Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, pada Minggu (1/6/2025) siang. Ratusan warga tumpah ruah di Balai Dusun untuk mengikuti prosesi adat yang sudah turun-temurun dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.

Sejak pagi, di depan rumah, warga tampak mulai menyiapkan dipan, yakni tempat menyerupai ranjang namun berukuran lebih kecil. Dipan ini kemudian dihias dan diisi dengan berbagai jenis makanan seperti jajanan tradisional, kue-kue, kerupuk, ayam panggang utuh, hingga hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur-mayur.

Baca Juga

Sekitar pukul 13.00 WIB, dipan-dipan tersebut mulai dibawa ke Balai Dusun Gesing. Usai pembacaan doa, suasana berubah menjadi riuh ketika warga mulai berebut isi dipan sebagai bentuk perebutan berkah. Meski harus berdesak-desakan dan bahkan ada yang terjatuh, antusiasme warga tetap tinggi, mulai dari anak-anak hingga orang tua ikut serta dalam prosesi ini.

Menurut Jamulin, Kepala Desa Manduro, penggunaan dipan dalam tradisi ini memiliki makna filosofis mendalam. “Dipan itu melambangkan ibu bumi. Jadi simbol ibu bumi yang ditanami oleh bapak petani, yang menumbuhkan hasil bumi. Itu wujud rasa syukur atas rezeki yang kita terima,” jelasnya.

Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun oleh warga Desa Manduro. Pelaksanaan sedekah bumi dibagi berdasarkan dusun. Tahun ini, acara serupa juga akan digelar di Dusun Guwo, Dander, dan Matoa. Untuk Dusun Gesing sendiri, total terdapat 70 dipan yang disiapkan oleh kelompok warga yang disebut ‘bapok’, masing-masing terdiri dari 6 hingga 7 orang.

Salah satu pengunjung dari Kecamatan Ploso, Nindi Alvianti (23), mengaku rela ikut berdesakan untuk bisa mendapatkan hasil bumi dan makanannya yang mengandung berkah dari tradisi sedekah bumi di Desa Manduro ini.

“Saya dapat jajan, pisang, sama ayam panggang. Dapatnya tadi Susah sih, desak-desakan, tapi karena senang dan insyaallah berkah,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Camat Kabuh, Anjik Eko Saputro, yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasinya.

“Kami sangat mengapresiasi. Tradisi ini tidak hanya sebagai bentuk syukur, tapi juga untuk uri-uri budaya dan mengirim doa kepada leluhur yang membabat alas. Harapan kami, desa ini supaya semakin makmur, warganya sehat, dan hasil panennya melimpah,” pungkasnya.

Berita Terkait