Sedekah  Desa di Musim Pandemi, Sebagai Ucapan Syukur dan Tolak Balak

Pagelaran wayang dalam rangka sedekah desa di Dusun Bogorame. (Foto: Manda).
  • Whatsapp

NGUSIKAN, KabarJombang.com – Sedekah desa adalah upacara adat yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan. Selain itu, juga dianggap sebagai ritual tolak balak.

Di wilayah Kabupaten Jombang, masih banyak warga desa yang menggelar acara sedekah desa. Biasanya acara ini diselenggarakan mendekati awal bulan Sura atau Muharram dalam kalender Islam.

Baca Juga

Lokasi acaranya juga terkadang di perempatan jalan, di makam  atau bahkan di tempat yang dikeramatkan.

Dalam kegiatan tersebut, warga desa biasanya membawa  tumpeng dan hasil bumi. Tumpeng dimakan bersama setelah dibacakan doa. Sementara hasil bumi dibawa pulang.

Warga  Dusun Bogorame, Desa Kedungbogo, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Kamis (13/8/2020) menggelar sedekah desa. Tidak beda dengan acara sedekah desa di desa lain. Sedekah desa di Dusun Bogorame, adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan tolak balak.

Dalam acara tersebut, selain dihadiri warga, juga dihadiri aparat pemerintah desa. Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh agama serta tokoh masyarakat.

“Acara sedekah desa ini sebagai ucapan rasa syukur dan untuk tolak bala. Apalagi saat ini pandemi Covid-19, “kata Taufan Arif Kepala Dusun Bogorame, di sela acara.

Menurut Taufan, karena dalam masa pandemic Covid-19, acara sedekah desa yang biasanya berlangsung sehari penuh. Dalam sedekah desa saat ini dilaksanakan pagi sampai sore.

Dalam sedekah desa di Dusun Bogorame ini, diramaikan kesenian  wayang milik salah seorang warga setempat. Dengan ki dalang Bambang asal Plandaan, Jombang, dengan lakon “Pandowo Timbul”

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait