KabarJombang.com – Kekean atau bahasa umunya Gasing merupakan mainan yang bisa berputar pada poros dan berkeseimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali.
Gasing sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu Gang dan Sing. Dalam arti sederhananya, Gasing ini memiliki arti sebuah permainan yang dimainkan di sebuah lokasi atau tempat yang kosong dan mengeluarkan bunyi.
Mengutip dari id.wikipedia.org (diakses pada 30/9/22) Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk seperti piring terbang. Gasing terdiri dari bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran dan bagian gasing berbeda-beda menurut daerah masing-masing.
Permainan ini dapat dilakukan satu lawan satu atau berkelompok. Dalam permainan satu lawan satu, pemain yang gasingnya paling lama berputar adalah pemenangnya. Sedangkan dalam permainan kelompok, para pemain akan saling membenturkan kekean nya sesuai dengan tingkatan gelar.
Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah. Langkah pertama, ikat terdahulu tali pada kepala gasing. Jika sudah rapat, maka pegang ujung tali lalu lemparkan ke tanah dengan kencang supaya durasi putaran yang dihasilkan bisa lama.
Untuk peraturannya sendiri, kalau berkelompok biasanya di awal permainan ada namanya “adu nasib”. Para pemain akan mengadu putaran gasing paling lama untuk mendapatkan tingkatan gelar yang ada. Semakin lama, maka semakin tinggi gelarnya dan berlaku sebaliknya.
Tingkatan gelar yang dimaksud ada beberapa sebutan. Kalau di Jombang, gelar terendah dimulai dari mbotek atau prajurit, kemudian ada patih atau panglima, dan yang terakhir raja. Jika pemain lebih dari 3, maka gelar yang dipakai adalah patih yang diberi urutan angka seperti patih 1, patih 2, dst. sesuai jumlah pemain.
Jika sudah ditentukan gelar para pemain, maka tingkatan terendah terlebih dahulu memutarkan gasingnya. Kemudian akan dihantam oleh pemain gasing yang gelar diatasnya sampai seterusnya hingga tingkatan terakhir.
Jika bisa menghantam lawan yang dibawah gelar, maka posisi gelar yang ada tetap bertahan. Bila tidak mengenai lawan bawahnya maka akan diturunkan pangkatnya. Begitu sebaliknya, kalau lawan atasnya tidak bisa menghantam maka akan dinaikkan pangkatnya.