JOMBANG, KabarJombang.com – Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Permata Bangsa Jombang sukses menggelar pertunjukan seni bertajuk Pentas Gambus Misri Permata yang dihelat di SDN Kepuhkembeng, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan lokal sekaligus memperkenalkan seni tradisional Jombang kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Pentas yang berlangsung pada Sabtu (28/12/2024) sore, menampilkan lakon drama Sogol Pendekar Sumur Gemuling, sebuah kisah yang mengangkat perjuangan seorang pendekar bernama Sogol dalam melawan kekuatan jahat yang dipimpin oleh Yai Mukti.
Cerita dimulai dengan adegan Sogol yang duduk dan merenung, menceritakan tentang keluarganya sebelum tiba-tiba diserang oleh santet yang dilancarkan oleh Yai Mukti. Meski serangan tersebut cukup kuat, Sogol berhasil melawan dan mengalahkannya. Namun, Yai Mukti yang terluka karena santetnya sendiri, berjanji akan kembali membalas dendam.
Dalam alur cerita, muncul juga ancaman dari Kompeni Belanda yang mendesak Yai Mukti untuk mengalahkan Sogol, jika tidak, ia akan dihukum. Dengan tekad yang semakin bulat, Yai Mukti pun merencanakan cara untuk mengalahkan Sogol dengan menggunakan kelemahan yang ditemukan oleh Durahman, seorang teman seperguruan Sogol.
Namun, dalam klimaks yang mengharukan, Sogol akhirnya jatuh dalam pertempuran setelah ayam jagonya ditembak oleh Belanda, meskipun ia sempat meminta maaf kepada ibunya yang sangat mencintainya.
Pentas tersebut diskenarioi oleh Cucuk Espe dan yang berdindak selaku Sutradara, yakni Sutrisno atau akrab disapa Sumo. Selain itu, fasilitasi kesenian asli Jombang ini dengan menghadirkan juga, tokoh budaya desa Abdul Machin, Budayawan Nasrul Ilahi, atau yang biasa dipanggil Cak Nas, dan pengamat kesenian gambus misri Kirom dari Desa Kepuhkembeng.
Pentas ini tidak hanya menghadirkan pertunjukan yang menggugah emosi, tetapi juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyaksikan kesenian tradisional Jombang yang mulai terlupakan.
Dalam sambutannya, Ketua PKBM Permata Bangsa, Abdul Machin, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan gambus misri serta mengenalkan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya.
“Lewat seni dan budaya, kita ingin menyosialisasikan berbagai program pemerintah, baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, agar masyarakat lebih paham dan teredukasi. Seni tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media informasi yang bisa memberi tuntunan,” ujarnya.
Saat ini PKBM Permata Bangsa juga membuka pendaftaran bagi warga yang ingin melanjutkan pendidikan melalui program kejar paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA). Dengan komitmen memberikan 100 beasiswa bagi warga yang kurang mampu, PKBM Permata Bangsa memastikan bahwa pendidikan tidak terbatas ruang dan waktu.
“Dengan kegiatan seperti ini, PKBM Permata Bangsa tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai budaya yang mengikat masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya yang ada,” ungkapnya
Sementara itu, Budayawan asal Jombang, Nasrul Ilahi (Cak Nas), yang turut hadir dalam acara ini, mengungkapkan pentingnya keberlanjutan kegiatan seni budaya seperti ini untuk memperkenalkan kembali warisan budaya daerah kepada masyarakat.
“Kesenian seperti gambus misri adalah bagian dari identitas kita sebagai orang Jombang. Saya berharap kegiatan ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi muda,” pungkasnya.
Fasilitasi kesenian asli Jombang dengan menghadirkan tokoh budaya desa Abdul Machin, Budayawan Nasrul Ilahi, atau yang biasa dipanggil Cak Nas, pelaku besut Sutrisno atau akrab disapa Sumo dan pengamat kesenian gambus misri kirom dari desa kepuhkembeng