JOMBANG, KabarJombang.com- Kendati masih dalam pandemi Covid-19, ternyata tidak menyurutkan pengelola tempat ibadah menjalankan rutinitas di bulan suci Ramadan 1442 H/2021 M saat ini. Demikian ini nampak di Masjid Agung Baitul Mukminin (Masjid Jami’) Jombang.
Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, adalah salah satu masjid yang terletak di tengah-tengah kota Jombang tepatnya di depan Alun-alun Jombang. Tepatnya di Jalan KH A Dahlan nomor 28 Jombang.
Untuk tetap memeriahkan bulan suci Ramadan ini, terdapat serba serbi rutinitas yang dilaksanakan di Masjid Jami. Di antaranya pengajian ba’da Subuh, mutiara Ramadan (pengajian rutin menjelang berbuka puasa), pembagian takjil kepada jamaah sebelum salat Maghrib, tarawih, dan tadarus hingga pukul 22.00 WIB.
“Untuk tarawih ini kan biasanya sebelum pandemi Covid-19 satu juz, nah saat ini kita batasi tidak sampai satu juz. Jadi, yang membedakan kita dengan masjid lain yaitu kita menggunakan surat Al-Baqarah mulai awal sampai akhir. Selesainya tetap sama sekitar pukul19.30 WIB, kalau dulu sebelum pandemi kan sampai jam 21.00 WIB,” kata Kepala Sekretariat Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Luqman Hakim kepada KabarJombang.com, Rabu (14/4/2021).
Selain itu, lanjut Luqman, untuk kegiatan selanjutnya nanti juga ada peringatan Nuzulul Qur’an, kemudian salat malam dihari ke sepuluh dimalam terakhir puasa bulan Ramadan dan sahur bersama dengan jamaah. Kegiatan-kegiatan tersebut akan berlangsung selama 1 bulan penuh.
“Disamping itu kita juga benar-benar ketat untuk menjaga protokol kesehatannya. Seperti saat tarawih kita punya tim Satgas Covid-19 sendiri agar jamaah tetap jaga jarak, memakai masker. Jadi, prokes itu tetap kita jaga di Masjid Jami,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk pengisi tadarus selama bulan Ramadan pihaknya bekerjasama dengan Qari Jombang. Begitupun dengan pengisi tausiyah yang melibatkan beberapa tokoh agama yang ada di Kabupaten Jombang.
“Jadi, untuk kegiatan mutiara Ramadan itu setiap hari ganti. Tidak hanya satu orang saja pengisinya,” katanya
Dan untuk jumlah jemaah tarawih selama awal puasa Ramadan kemarin sekitar 400 jemaah. Jika dibandingkan dengan ibadah salat Isya’ biasa, salat Tarawih di Masjid Jami ini mengalami kenaikan sebanyak 100 persen.
“Kenaikannya hampir 100 persen, kalau dari salat Isya’ biasa. Karena kalau salat Isya’ biasa itu jemaahnya antara 150 hingga 200 orang. Cuma Alhamdulillah untuk tarawih ini sekitar 400 an jemaah,” paparnya.
Dikatakakan Luqman lebih lanjut, jika perbedaan tarawih dari sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 ini sangat mencolok. Karena sebelum pandemi Covid-19 Masjid Jami selalu dipenuhi jemaah tarawih hingga ruang tangga atas masjid dibuka.
Namun, karena pandemi Covid-19 jamaah lebih dibatasi dan tangga masjid ditutup. Tidak disediakan ruang untuk para jemaah salat tarawih sebagai salah satu antisipasi penyebaran Covid-19.
“Jadi, yang biasanya tangga atas masjid itu dibuka dan full jemaah, untuk sekarang kami tutup,” pungkasnya.