MOJOWARNO, KabarJombang.com-Kondisi pandemi covid-19, nampaknya juga berdampak di GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Mojowarno. Hal ini terlihat pada ibadah Natal tahun 2020 cenderung sepi.
Berdasarkan informasi yang diterima, setidaknya terdapat jumlah total jemaat GKJW Mojowarno sebanyak 2.000 jemaat. Namun dari target yang maksimal ditetapkan pengurus majelis tidak tercapai.
Hal tersebut dituturkan oleh salah satu pengurus majelis GKJW Mojowarno mengenai kondisi jemaat di hari ibadah Natal 2020.
“Jumlah jemaat kita ada sekitar 2.000, terlihat sepi memang. Dari jumlah yang ditetapkan akibat pandemi covid-19 sebanyak 400 sampai 600 jemaat daritadi terlihat juga tidak tercapai. Memang cenderung sepi untuk ibadah Natal tahun ini.”tutur Edy Misjantono (50) pada KabarJombang.com Jumat (25/12/2020).
Dari kondisi normal ibadah Natal sebelum pandemi, diungkapkan Edy bahwa 30 menit sebelum ibadah dimulai jemaat sudah memadati area peribadahan GKJW Mojowarno. Namun berbeda di tahun ini.
“Biasanya jam segini udah pada ramai sampai penuh, kendaraan parkir juga biasanya sudah penuh. Tapi kali ini sampai jam segini pun jemaat masih sepi dan tempat-tempat yang kami sediakan juga longgar.”ungkapnya.
Hal tersebut disebutkan Edy dipengaruhi dari kondisi pandemi dengan adanya pembatasan jemaat. Selain itu juga ketakutan jemaat akan penyebaran virus Covid-19.
Menurutnya, kondisi ini juga karenan adanya pembatasan jemaat mulai dari orang tua, ada komorbit, dan juga anak-anak kecil juga tidak diperkenankan datang.
“Terus juga ada jemaat yang takut dengan kondisi Covid-19. Makanya juga kita siapkan live streaming juga untuk yang tidak datang ke gereja.”kata Edy.
“Selain itu juga karena banyak jemaat yang tidak pulang kampung karena Covid-19 juga mempengaruhi jumlah jemaat yang hadir. Biasanya banyak pulang kampung, anjang sana ke kerabat-kerabat tapi kali ini tidak ada.”lanjutnya.
Terkait protokol kesehatan (prokes) di GKJW Mojowarno, menurut Edy sudah dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Tentang prokes sudah kita lakukan, mulai dari kita undangannya terbatas, tempat duduk di dalam gereja yang biasa untuk 5 orang. Sekarang hanya 2 sampa 3 orang saja. Di tiap pintu masuk wajib pakai masker, cek suhu, dan hand sanitiser.”tutupnya.