JOMBANG, KabarJombang.com – Setiap tanggal 27 Rajab, umat Islam memperingati Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Isra Miraj adalah peristiwa monumental yang penting bagi umat Islam.
Ada banyak hikmah peristiwa Isra Mi’raj yang dapat dipetik dan dijadikan teladan oleh setiap muslim.
Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sementara mi’raj adalah naiknya Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha, langit tertinggi yang tak dapat dijangkau oleh makhluk apa pun.
Perjalanan yang sangat jauh itu dialami Rasulullah dalam waktu yang sangat singkat. Ayat Al Quran yang membenarkan perjalanan Isra Mi’raj tersebut salah satunya Surat Al Isra ayat 1, Allah SWT berfirman:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Subhanalladzi asra bi’abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahu linuriyahu min ayatina, innahu huwas-sami’ul-basiir.
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Israa:1)
Di balik mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tersebut, tak hanya menunjukkan kebesaran-Nya tetapi juga membawa sejumlah hikmah bagi setiap muslim. Apa saja?
Berikut lima hikmah peristiwa Isra Mi’raj.
- Mempercayai kekuasaan Allah
Peristiwa Isra dan Miraj menjadi bukti keagungan dan kekuasaan Allah SWT yang diperlihatkan secara langsung. Sebab, perjalanan Nabi Muhammad seolah tak masuk akal apabila dituntaskan hanya satu malam.
Akan tetapi, mempercayai kuasa Allah memerlukan kacamata keimanan. Selain itu, kejadian mahadahsyat tersebut menunjukkan bahwa mukjizat itu nyata dan hanya milik Allah semata.
- Sebagai ujian keimanan seseorang
Bagi umat Islam yang benar-benar beriman pasti akan menerima kebenaran Isra Miraj dan akan semakin bertambah keimanannya. Sementara, bagi orang yang tak beriman akan semakin lemah imannya kepada Allah.
Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Isra ayat 60.
… وَمَا جَعَلْنَا ٱلرُّءْيَا ٱلَّتِىٓ أَرَيْنَٰكَ إِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ…
Wa ma ja’alnar-ru yallati arainaka illa fitnatal linnasi.
Artinya: Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia… (QS. Al Isra [17]:16)
- Perintah menjalankan sholat 5 waktu
Jika umumnya perintah dari Allah SWT ke Nabi Muhammad SAW disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril, tidak demikian dengan sholat. Allah SWT menurunkan perintah sholat secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW melalui peristiwa Isra Miraj.
Awalnya, Allah SWT memerintah Nabi Muhammad SAW untuk menjalankan sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Namun, Rasulullah meminta keringanan pada Allah SWT sehingga menjadi sholat 5 waktu dalam sehari semalam.
Dari sinilah sholat lima waktu menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam tanpa terkecuali.
- Syariat Nabi Muhammad SAW sebagai pungkasan
Dikutip dari laman NU Online, sesampainya Rasulullah SAW di Baitul Maqdis, tempat terakhir perjalanan Isra, beliau menjadi imam sholat bagi para nabi dan rasul terdahulu.
Sholat jamaah Rasulullah bersama para nabi dan rasul ini menjadi bukti bahwa mereka mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW, sekaligus mengisyaratkan bahwa syariat Nabi Muhammad SAW menghapus syariat nabi-nabi sebelumnya.
- Hikmah dipilihnya malam hari sebagai waktu terbaik untuk berdoa
Malam hari menjadi waktu istimewa, termasuk ketika terjadinya peristiwa Isra Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha. Hikmah peristiwa Isra terjadi di malam hari adalah agar orang-orang dapat mengimani sesuatu yang gaib.
Lagipula, malam selalu didahulukan dari siang, baik dalam proses penciptaan hingga urutan penyebutan dalam ayat-ayat Al Quran, merujuk Buku Isra Mi’raj (2016).
Selain itu, merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa, Sebab, setiap malam mengandung saat-saat pengabulan doa.
Demikian hikmah peristiwa Isra Mi’raj yang bisa dipetik oleh umat Islam.