JOMBANG, KabarJombang.com – Beberapa daerah di Indonesia tengah menghadapi cuaca yang tidak menentu, baik itu hujan deras ataupun angin kencang. Di dalam Islam, ketika sedang menghadapi cuaca ekstrim seperti hujan deras dan angin kencang, kita diharuskan untuk membaca doa demi keselamatan. Dalam beberapa riwayat, setiap kali terjadi hujan dan angin besar, Rasulullah SAW selalu membaca doa dan melakukan tindakan sesuatu.
Sebagaimana yang dikutip dari NU Online, Imam Abu Bakr al-Thurthusyi al-Andalusi (450-520 H), merangkum riwayat tersebut dalam kitabnya, yaitu al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu.
Pertama, Rasulullah SAW membuka dan menyingkap bajunya pada saat hujan turun. Imam Abu Bakr al-Thurthusyi al-Andalusi mencatat:
“Diriwayatkan (Imam) Muslim dalam Kitab Shahihnya, dan (Imam) Abu Dawud, dari Anas, ia berkata: “Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya.”
(Riwayat lain dari Imam) Abu Dawud, (Anas) bekata: “Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan.” Kami berkata: “Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini?” Rasulullah menjawab: “Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, h. 170).
Kedua, ketika melihat awan hitam yang kelam, Rasulullah bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut:
“Diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra. sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap:
“Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ” (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).”
Dan ketika turun hujan, beliau berucap: “Allahumma shayyiban nâfi’an” (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan). (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171).
Ketiga, riwayat menjelaskan adab seorang mukmin ketika melihat angin besar agar tidak menjadi bencana atau malapetaka. Berikut hadisnya:
“Dari Sayyidina Abu Hurairah ra. beliau berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 171).
Keempat, pada saat Rasulullah SAW meliaht awan mendung, beliau memohon agar hujan tidak menjadi penyebab azab atau bencana, tetapi menjadi sebuah rahmat. Berikut riwayatnya:
“Diriwayatkan dari Ibnu al-Musayyab, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika melihat awan, beliau bersabda: “Allahumma saiba rahmatin wa lâ saiba ‘adzâbin” (ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab).” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171).
Itulah doa yang perlu dibaca saat menghadapi hujan dan angin besar. Semoga doa ini bermanfaat untuk Anda.