JOMBANG, KabarJombang.com – Senin kerap menjadi hari yang banyak dikeluhkan orang. Sebab, mereka harus kembali melakukan rutinitas yang melelahkan dan menguras pikiran setelah menikmati libur akhir pekan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa Senin justru merupakan hari paling baik untuk memulai segala aktivitas setelah menikmati hari libur. Dalam Islam, Senin juga menjadi hari istimewa karena Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada Senin.
Itu mengapa Senin menjadi hari dengan banyak keutamaan bagi umat Muslim. Salah satunya, Senin adalah hari diperiksanya seluruh amalan yang telah dilakukan selama satu pekan penuh. Sebagaimana tertuang dalam hadits yang dikutip dari buku Dahsyatnya Puasa Wajib & sunah Rekomendasi Rasulullah terbitan Qultum Media berikut:
Rasulullah SAW bersabda, “Amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis. Maka, aku suka jika amal-amalku diperiksa ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Oleh karenanya, beliau tidak pernah meninggalkan amalan puasa sunah hari Senin dalam hidupnya. Dalam hadits lain, Rasulullah juga menjelaskan bahwa Senin merupakan hari dibukanya pintu-pintu surga dan ampunan bagi seluruh umat manusia.
Sebagaimana sabda Rasulullah: “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka, diampuni pada kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa apun. Kecuali orang-orang yang terlibat bermusuhan dengan saudaranya. Kemudian dikatakan, “Tundalah ampunan untuk kedua orang itu hingga keduanya berdamai.” (HR. Muslim, Trimidzi, Abu Daud, dan Nasa’i).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa umat Muslim harus menjalani hari Senin dengan penuh semangat agar seluruh aktivitas berjalan lancar dan penuh berkah. Caranya bisa dengan mengamalkan doa Senin pagi berikut ini.
Doa Senin Pagi Islami
Berikut doa pagi hari singkat yang dikutip dari buku Doa-Doa Mustajabah oleh Grasindo:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allahumma bika ashbahna, wa bika amsaina, wa bika nahya, wa bika namutu, wa ilaikan nusyuru.
Artinya: “Ya Allah, atas rahmat-Mu aku memasuki waktu pagi, menikmati sore, menjalani kehidupan, dan menanti kematian. Kepada-Mu kami akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti.
Di bawah ini adalah doa pagi hari versi panjang yang dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh Hamdan Hamedan:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ
Ashbahna wa ashbahal mulku lillaahi wal hamdu lillaahi, la ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir. Rabbi, as’aluka khaira ma fi hadzihil lailata wa khaira ma ba’daha, wa a’udzu bika min syarri ma fī hadzihil lailata wa khaira ma ba’daha. Rabbi, a’udzu bika minal kasli wa su’il kibari. A’udzu bika min ‘adzabin fin nari wa ‘adzabin dil qabri.
Artinya: Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wahai Rabb-ku, aku memohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb-ku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan keburukan di hari tua. Wahai Rabb-ku, aku belindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”
Selain dapat mengusir malas di pagi hari, doa-doa di atas dapat menimbulkan semangat dan kekuatan agar senantiasa memanfaatkan waktu dengan kegiatan positif serta bermanfaat hingga akhir hayat.
